Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentafakuri Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Ketika "Narasi" Dijual Laris Manis Melalui Marketing

9 Juni 2025   15:15 Diperbarui: 15 Juni 2025   13:13 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Branding Marketing | Dok. Freepik/rawpixel.com

Marketing bukan panggung sandiwara. Ia seharusnya merupakan sebuah proses yang berkelanjutan. Mendampingi produk dalam proses kehidupannya. Konsumen zaman ini semakin cerdas. Mereka mampu mencium kepalsuan dari jarak jauh. Di sinilah pentingnya integritas narasi: ia harus lahir dari kebenaran, bukan sekadar kemasan.

Marketing juga bukan hanya tentang persuasi, tapi juga tanggung jawab sosial. Di tengah hiruk-pikuk dunia digital, konsumen merindukan suara yang jujur. 

Maka peran marketer hari ini mirip dengan seniman, jurnalis, bahkan filsuf: ia harus menenun cerita yang bermakna, bukan sekadar viral. Sebab di dunia yang penuh kebisingan, kisah yang jujur justru paling menggema.

Marketing yang bermakna adalah ketika narasi bukan hanya untuk menjual lebih banyak, tetapi untuk menginspirasi lebih dalam. Di dunia yang semakin gaduh ini, kadang suara yang paling bergaung justru bukan yang paling keras, tapi yang paling jujur.

Dan di sanalah letak kekuatan sejati seorang marketer: menjadi penutur kisah yang menggugah, bukan menipu. Sebab pada akhirnya, di antara ribuan pesan yang berseliweran, orang akan mengingat satu hal: cerita yang membuat mereka merasa "ini tentang saya."

Konsumen masa kini semakin peka, dan seperti dikatakan Kotler, trust is the currency of the future. Jika narasi dibangun di atas kebohongan, ia akan runtuh dalam hitungan detik.

 

Jkt/08062025/Ksw/130

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun