Cancel culture adalah fenomena kompleks yang mencerminkan dinamika sosial dan politik di era digital. Di satu sisi, ia bisa menjadi alat yang efektif untuk menuntut tanggung jawab dan perubahan sosial. Di sisi lain, ia juga bisa menjadi senjata yang menghukum tanpa ampun, merusak kehidupan seseorang tanpa memberi ruang untuk perbaikan.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk lebih bijak dalam menanggapi cancel culture dan mempertimbangkan pendekatan yang lebih konstruktif dalam menyelesaikan masalah sosial. Sehingga kita tak ikut menanggung beban dosa, karena telah membunuh masa depan atau hidup sesama manusia yang telah dirancang indah dengan susah payah. Pilihannya tetap ada pada kita semua.
Jkt/14022025/Ksw/122
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI