Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentadaburi Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Al Quran Sahabatku

17 Januari 2022   05:00 Diperbarui: 17 Januari 2022   05:52 1599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Al-Quran; Imam (Pemimpin), Cahaya, Petunjuk Dan Rahmat Dalam Kehidupanku | Madaninews-Modifbymyself.

 

"Al-Quran adalah firman Nya. Yang segala kemuliaan Dzatnya sudah ku kenal sejak ruh, Nur-ku diciptakan Nya. Dalam alam ruh, Nur-ku berikrar menyatakan sebagai Hamba dan Allah sebagai Sang Khaliq, Sang Pencipta. Menyatakan tiada Tuhan selain Dzat Nya. Lalu aku berada di fase 3 kegelapan dalam Rahim Ibunda tercinta; mendengar isi Al-Quran yang dibacakan dan diperdengarkan serta doa yang dipanjatkannya. 

 Lahir ke dunia, tumbuh dan selalu belajar mengenalnya lebih dalam, agar hari-hariku selalu bersamanya. Ia menjadi Imam (Pemimpin), Cahaya, Petunjuk dan Rahmat dalam kehidupanku. Risalahnya dibawa manusia termulia, Muhammad  Shalallahu Alaihi Wassalam. Dengan izin dan RidhoNya akan menemani dan melindungiku dari azab di alam kubur. Menjadi pemberat amal ibadahku saat di alam akhirat, dimana pengadilan sejati ada di sana. Yang dengan Ridho Nya membawaku ke Surga Firdaus. Itulah Al-Quran, Sahabatku dalam semua tahapan kehidupanku. In syaa Allah"  

Kukenali kembali Dzat Nya di dunia ini melalui kedua telingaku. Saat tubuh lemah tak berdaya ini keluar dari alamku yang kedua. Suara yang lembut  mengalunkan pujian indah dan mengagungkan Asma-Nya yang Mulia. Suara Azan dan Iqomah dari ayahanda tercinta. Mengingatkan akan sebuah perjanjian suci yang  mengakui Dzat Nya sebagai Khaliq dan Nur-ruh ku sebagai Hambanya.

Perjanjian Mulia yang dibuat di alam Ruh. Alam pertama yang dialami manusia dalam proses perjalanan kehidupannya. Dimana Sang Ruh-Nur berdialog dengan Sang Khaliq, Pencipta; akan sesuatu hal yang menjadi Fitrah manusia. Yang mengakui dirinya sebagai hamba  dan Allah sebagai Pencipta nya, Tuhan satu-satunya. Tak ada sekutu baginya.

Perjanjian yang selalu diingatkan para pembawa risalah Nya. Pembawa pesan Tauhid tentang Dzat Nya yang Mulia. "Dan sesungguhnya Dia (Allah) telah mengambil perjanjianmu, jika kamu adalah orang yang beriman" Q.S. Al-Hadid (57) : 8.

Perjanjian yang sudah dimulai saat nenek moyangku, nenek moyang manusia, Adam 'alaihissalam diciptakan; seperti yang diriwayatkan Abu Hurairah. Sewaktu menciptakan Nabi Adam 'alaihissalam, Allah mengusap punggungnya. Maka berjatuhanlah dari punggungnya setiap jiwa keturunan yang akan diciptakan Allah dari Adam hingga hari Kiamat. Kemudian, di antara kedua mata setiap manusia dari keturunannya Allah menjadikan cahaya yang bersinar. Selanjutnya, mereka disodorkan kepadanya. Adam pun bertanya, "Wahai Tuhan, siapakah mereka?" Allah menjawab, "Mereka adalah keturunanmu," (HR. Al-Tirmidzi).

Pada saat seluruh calon keturunan Adam 'alaihissalam dikeluarkan dari punggungnya Allah mengambil janji dan sumpah setia mereka; "Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu  Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap ruh mereka..." Q.S. Al-A'raf (7): 172. 

Sehingga tidak akan terjadi Kiamat sebelum semua keturunan yang telah diambil sumpah, kesaksian, dan janjinya itu terlahir ke dunia. (Lihat: Abu Muhammad Sahl, Tafsir al-Tasturi, (Beirut: Darul Kutub al-'Ilmiyyah) 1423, jilid 13, 222. 

Perjanjian mulia yang isi dan tujuannya tercermin dalam firman Allah, "... (Seraya berfirman) Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab, "Benar (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, "Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini." Q.S. Al-A'raf (7) : 172. 

 Allah 'Azza wa Jalla juga telah mengikat perjanjian dengan para utusannya Para Nabi dan Rasul untuk mengingatkan kembali semua perjanjian yang telah dibuat seluruh manusia yang telah dilahirkan di muka bumi dengan Sang Khaliq, Sang Pencipta dalam Q.S. Al-Ahzab (33) : 7-8; "Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi, dari kamu (sendiri) dan dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh,"---"Agar Dia menanyakan pada orang-orang yang benar tentang kebenaran mereka. Dia menyediakan azab yang pedih bagi orang-orang kafir." 

Konteks perjanjian Allah dengan para Nabi bukan soal men-Tuhan-kan Nya, melainkan perihal saling meneguhkan antara satu nabi dengan yang lain; soal penyampaian risalah, dan tugas-tugas kenabian lainnya. Karena inti risalah Para Nabi adalah tentang Ketauhidan. Keesaan Allah dengan segala sifat Nya. Tak ada sekutu bagi Nya. Hanya syariatnya saja yang berbeda. Yang disesuaikan dengan masanya, umatnya dan cakupan syiar yang harus dilakukannya. Yang kesemuanya disempurnakan dalam kenabian Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam.

Dalam alam keduaku. Alam Rahim. Rahim ibu kandungku. Aku pun sudah mengenalnya. Dalam bacaan Al Quran yang selalu diperdengarkan dan dibacakannya padaku. Dalam setiap doa yang dipanjatkan khusus untuk ku. Dalam setiap belaian lembut di atas perut ibundaku sambil berbicara dan berdoa padaku, seakan aku sudah hadir di sisinya.

Ku alami sebuah proses panjang dalam 3 alam gelap. Seperti yang dijelaskan dalam Q.S.(39)-Az-Zumar : 6; "...Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?"


Tubuh lemahku terbentuk secara perlahan yang dijelaskan secara indah dalam Al-Quran. Dalam surat Al Insan, ayat 2 (Q.S. 74), Allah berfirman; "Sesungguhnya Kami  telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat".  

Setelah sperma bertemu telur, maka terjadi proses kehamilan. Dimana pada fase ini kemudian terbentuk "embrio atau embryogenesis" yang juga disebut "Zigot" dan merupakan fase paling awal. Yang dalam bahasa Al- Quran fase ini disebut dengan "Sulalah"

Sperma yang bertemu telur hanyalah satu dari sekian juta sperma yang berada dalam air mani. Karena dalam kondisi normal, satu kali ejakulasi, sperma yang keluar sebanyak 15 juta. Dengan izin Allah, hanya sperma yang berkualitas, yang bergerak cepat, yang perkasa, yang terbaik dari sperma yang ada yang akan membuahi telur. Inilah yang disebut sebagai "Saripati" air mani. Yang termaktub dalam Q.S.(32)-Sajadah : 8 "Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (Air mani)" 

 Dalam buku "Basic Human Embriology" karya Peter L. Williams, yang juga dikutip dalam buku "Hadits-Hadits Sains",Fakta dan Bukti ilmiah dalam sabda Nabi Muhammad Saw dari Abdul Syukur, tiga fase kegelapan dalam Rahim dijelaskan sebagai berikut :

Fase Pre-Embrionik

Terbentuknya "Zigot" dalam proses fertilisasi dari Pertemuan sperma dan ovum yang telah matang. Terjadi proses  pembelahan sel Zigot dan membesar hingga menjadi seperti gumpalan yang menempel di Rahim.

Proses ini dijelaskan dalam Q.S.(23)-Al-Mu'minun : 14; "Kemudian air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, (segumpal darah), lalu yang melekat itu (segumpal darah) Kami jadikan segumpal daging...."  Yang dalam bahasa Al Quran disebut dengan "Alaqoh" yang melekat (segumpal darah)  yang juga diartikan sebagai "lintah" karena bentuk calon janin mirip dengannya

 

Fase Embrionik

Dengan izin dan kuasa kuasa Allah SWT, zigot makin besar dan berkembang menjadi embrio. Mulai terlihat calon anggota tubuh yang makin sempurna seiring perkembangan embrio. Biasanya proses ini terjadi pada usia kehamilan 5,5 minggu.

Dalam Al-Quran fase ini disebut dengan "Mudghah" yaitu proses terjadinya pertumbuhan tulang belulang anggota tubuh, yang dijelaskan dalam Q.S. (23) Al-mu'minun : 14 "...dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. 

 

 Fase Fetus

Ciri khusus pada fase ini adalah bentuknya yang sudah sangat mirip manusia. Terjadi pada kehamilan usia delapan bulan hingga terlahir ke dunia Saat lahir, fetus telah memiliki seluruh organ tubuh yang berfungsi dengan baik. Juga termaktub dalam Q.S. (23) Al-mu'minun : 14, "...Kemudian, kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik"

Manusia yang dibentuk Allah 'Azza wa Jalla dalam Rahim adalah sebaik-baik makhluk ciptaan Nya. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. (95) At-Tin : 4, "Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya".Membuatnya berjenis kelamin laki-laki atau perempuan; berkulit hitam, putih, coklat, kekuningan atau kemerahan; berwajah cantik,rupawan, biasa saja atau buruk rupa dalam persepsi manusia; sehat jasmani atau cacat fisik; dan hal-hal yang bersifat fisik lain sesuai ras manusia di dunia ini.

Semua wujud penciptaan tersebut adalah atas kehendak Allahseperti firman Allah dalam Q.S. (3) Ali 'Imran : 6, "Dialah yang membentuk kamu dalam Rahim menurut yang Dia kehendaki. Tidak ada Tuhan Selain Dia. Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana".

Demikian juga seperti yang termaktub dalam firman Allah pada Q.S.(82) Al-Intifar " 7-8, " Yang telah menciptakanmu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, --- Dalam bentuk apa saja yang dikehendaki, Dia menyusun tubuhmu"

Penyempurnaan penciptaan manusia dalam Rahim dilakukan Allah kepada manusia sebagai sebaik-baiknya ciptaan-Nya dengan meniupkan ruh, memberikan pendengaran, penglihatan dan hati (bukan dalam arti jasmaniah) yang tercermin dalam Q.S. (32) As-Sajdah : 9, "Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke dalam(tubuh)nya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati baginya (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur"

Embrio Manusia Dalam Rahim Sang Bunda | IslamPos
Embrio Manusia Dalam Rahim Sang Bunda | IslamPos

Selain Al-Quran proses fertilisasi, perkembangan embrio, hingga akhirnya menjadi manusia lengkap juga dijelaskan dalam Hadist. Selain menciptakan, Allah SWT juga menentukan jenis kelamin, ajal, dan rezeki janin yang akan lahir di dunia. Seperti yang diuraikan dalam hadits berikut :

"Sesungguhnya tiap kalian dikumpulkan ciptaannya dalam rahim ibunya, selama 40 hari berupa nutfah (air mani yang kental), kemudian menjadi 'alaqah (segumpal darah) selama itu juga, lalu menjadi mudghah (segumpal daging) selama itu, kemudian diutus kepadanya malaikat untuk meniupkannya ruh, dan dia diperintahkan mencatat empat kata yang telah ditentukan: rezekinya, ajalnya, amalnya, kesulitan atau kebahagiannya.

Demi zat yang tiada Ilah kecuali Dia, sesungguhnya setiap kalian ada yang melaksanakan perbuatan ahli surga sehingga jarak antara dirinya dan surga hanyalah sehasta, namun dia telah didahului oleh al kitab (ketetapan/takdir), maka dia mengerjakan perbuatan ahli neraka, lalu dia masuk ke dalamnya. Di antara kalian ada yang mengerjakan perbuatan ahlin naar (penduduk neraka), sehingga jarak antara dirinya dan neraka cuma sehasta, namun dia telah didahului oleh taqdirnya, lalu dia mengerjakan perbuatannya ahli surga, lalu dia memasukinya." (HR Bukhari Muslim).

Sains Modern membuktikan, setelah 40 hari janin berkembang dan memasuki tahap embrio. Sel terus membelah, bertambah, dan membentuk berbagai organ yang diperlukan manusia selama hidupnya.

Tambahan penjelasan proses 3 fase kegelapan dalam Rahim di atas adalah "pertumbuhan Janin yang semakin sempurna hingga kelahirannya di dunia"

 Rangka tumbuh semakin sempurna. Membentuk seluruh tubuh pada minggu ke tujuh. Pada minggu ke delapan janin makin sempurna dengan tumbuhnya otot yang menghubungkan tulang. Berbagai organ pendukung mulai tumbuh hingga akhirnya setelah melalui masa kehamilan 37 s.d. 42 minggu janin siap dilahirkan ke dunia.

Peristiwa kelahiran disebutkan dalam Q.S. An-Nahl (16) : 78, "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur."

Bayi Lahir Ke Alam Dunia-Alam ketiga Dalam Keadaan Tidak Mengatahui Sesuatupun | Halodoc
Bayi Lahir Ke Alam Dunia-Alam ketiga Dalam Keadaan Tidak Mengatahui Sesuatupun | Halodoc

 

Di alam dunia aku bertumbuh melalui proses yang "terlihat" seakan lama dan panjang. Hitungan tahun menurut hitungan manusia. Detik berdetak, menit bergerak, dan angka jam pun menghitung dari 1 hingga 24; membentuk hari, minggu, bulan dan tahun yang semuanya menjadi sebuah hitungan umur manusia. Manusia ada yang memiliki hitungan umur panjang, sedang dan ada yang pendek.  Semua sesuai takdir yang ditulis saat penciptaan Ruh-nya.

 Waktu yang "terlihat panjang" dalam ukuran manusia ternyata hanyalah waktu "sejenak saja" dalam konsep tahapan kehidupan manusia sesungguhnya. Hanya seperti seorang musafir yang singgah sejenak untuk rehat melepas lelah, lalu berjalan lagi menjangkau tujuan akhirnya.

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam dalam sabdanya menyatakan, ''Aku tidak memiliki kecenderungan (kecintaan) terhadap dunia. Keberadaanku di dalam dunia seperti seorang musafir yang berteduh di bawah pohon, kemudian pergi dan meninggalkan pohon tersebut.'' (HR. Tirmidzi).

Kehidupan dunia juga diperumpakan sebagai permainan dan senda gurau, perhiasan, dan tanaman yang tumbuh mengagumkan namun kemudian hancur seperti tercermin dalam Q.S. (57) Al-Hadid : 20, "Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan seda gurauan, perhiasan dan saling berbangga diantara kamu serta berlomba-lomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanaman-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan kehidupan dunia tak lain hanyalah kesenangan yang palsu."

Kehidupan dunia yang hanya kesenangan palsu ini membuat manusia menjadi hanya senang dengan permainan dan bersenda gurau serta melupakan kehidupan akhirat yang kekal. Semua diungkapan dalam Q.S. (29) Al-'Ankabut : 64, "Dan kehidupan dunia ini hanyalah senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengatahui." 

Karenanya dalam kehidupan di alam ketiga ku, alam dunia; kucoba belajar banyak dari sahabatku; mengenalnya lebih dekat; berkomunikasi setiap saat; menggali hakekat kehidupan yang sebenarnya dan berusaha mendapatkan dan menerapkan ilmu yang diajarkan darinya untuk bekalku di alamku selanjutnya.

Setiap saat hati ini merindu dan bibir ini memanjatkan doa, "Ya Allah, rahmatilah aku dengan Al-Quran. Jadikan ia sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk, dan rahmat bagiku. Ya Allah, ingatkanlah aku atas apa yang terlupakan darinya. Ajari aku atas apa yang belum tahu darinya. Berikanlah aku kemampuan membacanya sepanjang malam dan diujung siang. Jadiakanlah ia sebagai pembelaku, wahai tuhan sementa alam." (doa khatam Al-Quran)

pict-6-dunia-tempe-co-61e4188e80a65a61977713c2.jpg
pict-6-dunia-tempe-co-61e4188e80a65a61977713c2.jpg
Al Quran Selalu Bersama Dalam Kehidupan Manusia Yang Bertaqwa |Duniatempo.co

Khaliq ku, Allah 'Azza wa Jalla menugaskan manusia sebagai khalifah di bumi Nya yang luas dan menguji keimanannya dengan derajat, kekayaan dan jabatan. Yang semua perbuatan melanggarnya dianggap indah dalam pandangan mereka yang disesatkan Iblis. "Dan Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi dan Dia mengangkat (derajat) sebagian kamu di atas yang lain, untuk mengujimu atas (karunia) yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat memberi hukuman, dan sungguh Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang." Q.S (6) Al-An'am : 6.

Sahabatkku, Al-Quran menemani aku dan manusia lain untuk selalu berpegang teguh padanya dan menjadi pedoman hidup; penunjuk jalan, pemberi cahaya terang dan ketenangan untuk kembali ke alam selanjutnya. Yang dengannya semua kehidupan ini menjadi penuh berkah dalam ridho-Nya.

Ia yang mengajarkanku dan manusia lain berbakti pada kedua orang tua; menjaga dan menyayanginya hingga bila usianya semakin senja; bahkan mengingatkan mereka untuk tidak sekali-kali berkata "Ah" atas segala yang diperbuatnya padanya. Bahkan hingga akhir hayat pun diminta menjaga silaturahim dengan teman-temannya yang masih hidup.

Ia pun mengingatkan ku akan sebaik-baiknya manusia yang hidup didunia, yaitu yang hidupnya bermanfaat banyak untuk orang lain. Yang dengan kehadirannya memberi kebahagiaan. Hartanya membantu kesulitan orang lain. Tangan kirinya tak dibiarkan tahu saat tangan kanannya memberi. Tak ingin sedikitpun kebaikannya diketahui orang banyak. Apalagi mempublikasinnya dengan niat riya. Biarkan hanya malaikat Allah yang mencatat semua kebajikan untuk bekal menghadap-Nya.

Sahabatku Al-Quran yang mengingatkan akan sebaik-baiknya bekal menghadap Dzat Nya adalah Takwa, seperti tercermin dalam Q.S. (2) Al-Baqarah : 197, "...Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat!."

Ibnu Qayyim berkata, "Hakikat takwa adalah menaati Allah atas dasar iman dan ihtisab, baik terhadap perkara yang diperintahkan atau pun perkara yang dilarang. Oleh karena itu, seseorang melakukan perintah itu karena imannya, yang diperintahkan-Nya disertai dengan pembenaran terhadap janji-jani-Nya. Dengan imannya itu pula, ia meninggalkan yang dilarang Allah dan takut terhadap ancaman-Nya.

Dengan ilmu yang diajarkan darinya dan mengamalkan dalam setiap aspek kehidupan dalam hari-hari ku dan sahabat-sahabat Al-Quran lainnya, in syaa Allah telah mempersiapkan diri memasuki tahapan kehidupan berikutnya di Alam kubur, alam keempat manusia.

pict5-islampos-61e4199e4b660d65fc0e3d02.jpg
pict5-islampos-61e4199e4b660d65fc0e3d02.jpg
Al-Quran Mengajarkan pedoman Hidup Manusia Untuk Menjadi Manusia Bertaqwa |Islam pos

Alam yang disebut juga dengan Barzah, yang bermakna sesuatu yang terletak antara dua kondisi ataua barang. Terkait dengan konteks kehidupan manusia, alam kubur/barzah adalah suatu alam yang dialami manusia mulai dari saat ia menemui ajal hingga datangnya hari kiamat (Yaumil qiyamah) atau hari akhir (Yaulim akhir).

Seperti tercermin dalam Q.S (30) Ar-Rum ; 55-57, "Dan pada hari (ketika) terjadinya kiamat, orang-orang yang berdosa bersumpah, bahwa mereka berdiam (dalam alam kubur) hanya sesaat (saja). Begitulah dahulu mereka dipalingkan (dari kebenaran). --- Dan orang-orang yang diberi ilmu dan keimanan berkata (kepada orang-orang kafir), "Sungguh, kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit. Maka inilah hari berbangkit itu, tetapi (dahulu) kamu tidak meyakini(nya). --- Maka pada hari itu tidak bermanfaat (lagi) permintaan maaf orang-orang zalim, dan mereka tidak pula diberi kesempatan bertobat lagi"

Alam dimana setiap manusia mulai merasakan nikmatnya atau dahsyatnya azab Allah;  walau sebelumnya adzab Allah sudah mereka rasa saat sakratul maut. Yang lama menunggunya hingga hari kebangkitan dirasakan berbeda antara mereka yang beriman yang mengingkari semua firman-firman Allah dalam Al-Quran.

Digambarkan dalam Q.S. (6) Al-An'am : 93,"... (Alangkah ngerinya) sekiranya engkau melihat pada waktu orang-orang zalim (berada) dalam kesakitan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata), Keluarkanlah nyawamu. Pada hari ini kamu akan dibalas dengan adzab yang sangat menghinakan, karena kamu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya."

Mereka yang mengingkari firman-firman Allah diazab dalam alam kubur seperti halnya mereka akan diazab lebih dahsyat lagi di neraka yang kekal.

"Dan Fir'aun beserta kaumnya dikepung oleh adzab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada malikat) : "Masukkalah Fir'aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras." Q.S. (23) Al-Mu'minun : 45-46.

Ahli tafsiar seperti Al Qurtubhi-rahimahullah dan Asy Syaukani-rahimahullah, intinya menyatakan bahwa makna, "Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang" pada ayat di atas adalah siksaan di alam kubur/barzah.

Ibnu Katsir-rahimahullah mengatakan,"ayat ini adalah pokok aqidah terbesar yang menjadi dali bagi Ahlus Sunnah wal Jama'ah mengenai adanya adzab (siksa) kubur,". Sementara Ibnul Qoyyim-rahimahullah, menafsirkan ayat di atas, "Kepada mereka dinampakan neraka pada pagi dan petang", ini adalah siksaan di alam Barzah (alam kubur), sedangkan ayat (yang artinya), "dan pada hari terjadinya kiamat", adalah ketika kiamat Kubro (kiamat besar). At-Tafsir Al Qoyyim, hal.358

Sementara untuk mereka yang percaya dan menjalankan semua perintah dan menjauhi larangan Allah dalam firma-firman Nya dalam Al-Quran akan mendapat  kebahagiaan dan kenikmatan di alam kubur/barzah nya.

Diluaskan kuburnya, diperlihatkan tempatnya di surga, dan didatangkan orang yang sangat tampan, seperti termaktub dalam hadits Al-Bara:  "Maka gelarkanlah permadani dari surga, dandanilah ia dengan pakaian dari surga. Bukakanlah baginya sebuah pintu ke surga, maka sampailah padanya wangi dan keindahannya. Dilapangkan kuburnya sejauh mata memandang, kemudian datang kepadanya seorang yang tampan wajahnya, bagus pakaiannya dan wangi baunya." (HR. Ahmad dan Abu Dawud).

Ruhnya akan dikumpulkan bersama arwah orang mukmin dan bersama orang-orang beriman. "Dari Hasan dia berkata, telah bersabda Rasulullah Saw., "Apabila seorang hamba mukmin meninggal dunia, maka ruhnya bertemu dengan ruh-ruh orang yang beriman." (HR. Hakim)

Dia akan diberi rizki oleh Allah Swt, Seperti dinyatakan Al-qur'an, bahwa orang yang mati syahid langsung mendapat nikmat kubur dan langsung lolos dari fitnah kubur. Q.S. (3) Ali 'Imran ; 169, "Dan janganlah sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup, di sisi Tuhannya mendapat rezeki."

Di Alam Kubur/Barzah Mereka Yang Bertaqwa Merasakan Nikmat Surga; Mereka Yang Mengingkari Firman Allah Mengalami Siksa Kubur-Neraka |MalangTimes 
Di Alam Kubur/Barzah Mereka Yang Bertaqwa Merasakan Nikmat Surga; Mereka Yang Mengingkari Firman Allah Mengalami Siksa Kubur-Neraka |MalangTimes 

Di alam Kubur/Barzah sahabatku,Al-Quran yang juga sahabat orang-orang mukmin yang taat dengan amalan yang telah dipersiapkannya menjelma menjadi teman yang melindungi, menemani hingga waktu berpindah ke alam berikutnya tiba. Alam Akhirat, alam kelima dalam tahapan kehidupan manusia.

Alam akhirat didahului kejadian maha dahsyat. Hari Kiamat. Mereka yang mengalaminya akan mengalami kejadian luar biasa yang tak pernah terbayang kehebatan kehancurannya,hingga tak ada satu makhluk hidupnya yang tersisa hidup. Semua hancur. Mati. Kiamat diawali bunyi Sangkakala yang ditiup malaikat Israfil yang pertama kalinya.

Kemudian Sangkakala ditiup untuk kali kedua maka, bangkitlah ruh dari alam kubur/barzah untuk berkumpul di Padang Mahsyar. Yang kebangkitannya diawali dengan ruh manusia yang paling mulia, Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wassalam.

Peristiwa ini dikabarkan sahabatku, dalam Q.S. (36) Ya-Sin : 51-52, " Lalu ditiuplah sangkakala, maka seketika itu mereka keluar dari kuburnya (dalam keadaan hidup), menuju kepada Tuhannya. -- Mereka berkata,"Celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?" Inilah yang dijanjikan (Allah) Yang Maha Pengasih dan benarlah rasul-rasul-Nya."

Peristiwa ini dikabarkan juga dalam Q.S. (11) Hud : 103 -105, "Sesungguhnya pada yang demikian itu pasti terdapat pelajaran bagi orang-orang yang takut kepada azab akhirat. Itulah hari ketika semua manusia dikumpulkan (untuk dihisab) dan itulah hari yang disaksikan (oleh semua makhluk). -- Dan Kami tidak akan menunda, kecuali sampai waktu yang suad ditentukan. -- Ketika hari itu datang, tidak seorang pun yang berbicara, kecuali dengan izin-Nya; maka diantara mereka ada yang sengsara dan ada yang bahagia."

Semua orang berkumpul di padang mahsyar dalam keadaan panik yang amat sangat, tak akan memikirkan suami/istri/anak/adik/ kakak/ saudara/teman.  Semua khawatir memikirkan dirinya sendiri. Di Padang Mahsyar ada wajah yang gembira berseri seri, ada yang tertutup debu (suram), hitam karena kehinaan.

Sahabatku Al-Quran mengabarkannya dalam Q.S. (80) 'Abasa : 33-42, "Maka apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua). -- Pada hari itu manusia lari dari saudaranya, -- dan dari ibu dan bapaknya, -- dan dari istri dan anak-anaknya. -- Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunya urusan yang menyibukan. -- Pada hari itu ada wajah-wajah yang berseri-seri, -- tertawa dan bergembira, -- dan pada hari itu ada (pula) wajah-wajah yang tertutup debu (suram), -- tertutup oleh kegelapan (ditimpa kehinaan dan kesusahan). -- Mereka itulah orang-orang kafir yang durhaka."

Kemudian dilakukanlah pengadilan. Pengadilan akhirat. Pengadilan seadil-adilnya. Setiap manusia diminta pertanggungjawaban perbuatannya di dunia. Hak membela diri juga diberikan. Namun semua saksi (semua anggota tubuh manusia) dan catatan malaikat Raqib dan Atid menjadi pedoman pengadilan. Mulut manusia dikunci. Tak mampu berkata. Hanya tubuh yang berbicara. Maka Ketika itulah kaki, tangan, mata, pendengaran, kulit dan anggota tubuh manusia semua mampu bersuara. Bersaksi atas semua perbuatannya selama di dunia.

Semua kejadian ini selalu diceritakan sahabatku Al-Quran dalam hari-hari manusia selama di alam dunia. Namun banyak dari manusia yang tak mau mempedulikannya, seakan hal ini tak akan pernah terjadi. Dikisahkan dalam beberapa Surat Al-Quran, antara lain; Q.S. (16) An-Nahl : 111, "(Ingatlah) pada hari (ketika setiap orang datang untuk membela dirinya sendiri dan bagi setiap orang diberi (balasan) penuh sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya, dan mereka tidak dizakimi (dirugikan)."

Q.S. (2) Al-Baqarah : 123, "Dan takutlah pada hari (ketika) tidak seorangpun dapat menggantikan (membela) orang lain sedikitpun, tebusan tidak diterima, bantuan tidak berguna baginya, dan mereka tidak akan ditolong."

Q.S. (75) Al-Qiyamah : 13-15, "Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakan dan apa yang dilalaikannya. --- Bahkan manusia menjadi saksi atas dirinya sendiri, --- dan meskipun dia mengemukakan alas an-alasannya."

Q.S. (24) An-Nur : 24, "Pada hari, (ketika) lidah, tangan, dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan."

Q.S. (36) Ya-Sin : 65, "Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan."

Q.S.(41) Fussilat : 19-22, "Dan (ingatlah) pada hari (ketika) musuh-musuh Allah digiring ke neraka lalu mereka dipisah-pisahkan. -- Sehingga apabila mereka sampai di neraka, pendengaran, penglihatan, dan kulit mereka menjadi saksi terhadap apa yang telah mereka lakukan. -- Dan mereka berkata kepada kulit mereka,"Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?" (Kulit) mereka menjawab, "Yang menjadikan kami dapat berbicara adalah Allah, yang (juga) menjadikan segala sesuatu dapat berbicara, dan Dialah yang menciptakan kamu yang pertama kali dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan. -- Dan kamu tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan, dan kulitmu terhadapmu bahkan kamu mengira Allah tidak mengetahui banyak tentang apa yang kamu lakukan."

Demikianlah pengadilan Akhirat berjalan sesuai sifat dan asmanya yang Mulia. Allah yang Maha Adil. Pengadilan yang seadil-adilnya, yang setiap manusia tak akan dizalimi-Nya. Karena hakekatnya yang menzalimi mereka adalah diri mereka sendiri.

 Manusia yang ingkar kepada firman-firman Allah, amat sangat menyesal dan akan menerima azab yang keras di neraka zahanam yang siksanya sangat dahsyat. Penyesalan mereka tercermin dalam Q.S. (6) Al-An'am : 31, "Sungguh rugi orang-orang yang mendustakan pertemuan dengan Allah;  sehingga apabila kiamat datang kepada mereka secara tiba-tiba, mereka berkata,"Alangkah besarnya penyesalan kami terhadap kelalaian kami tentang kiamat itu," sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Alangkah buruknya apa yang mereka pikul."

Mereka digiring berombongan, sehingga saat mereka tiba di pintu neraka, mereka ditanya penjaga neraka, "...Apakah belum pernah ada orang  yang datang memberi peringatan kepadamu (di dunia)? -- Mereka menjawab, "Benar, sungguh, seorang pemberi peringatan telah datang kepada kami, tetapi kami mendustakan(nya) dan kami katakan, "Allah tidak menurunkan sesuatu apapun, kamu sebenarnya di dalam kesesatan yang besar. -- Dan mereka berkata, "Sekiranya (dahulu) kami mendengarkan atau memikirkan (peringat itu) tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala." Q.S. (67) Al-Mulk : 8-10.

Lalu dikatakan (kepada orang-orang kafir itu): "Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu kekal di dalamnya". Maka neraka jahannam inilah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri.

Dengan ridho-Nya manusia yang dimuliakan, diberi ketatapan akhir yang baik mereka diberikan kenikmatan Surga sesuai tingkatan amalnya; mereka dijauhkan dari neraka dan tak mendengar sedikitpun dahsyatnya api neraka; tidak disusahkan oleh kedahsyatan besar yang terjadi pada hari kiamat; dan mereka disambut para malaikat.

Semua dikisahkan sahabatku, sahabat semua mukmin yang bertakwa, Al-Quran Nur Karim dalam Q.S.(21) Al-Anbiya : 101-103, "Sungguh, sejak dahulu bagi orang-orang yang telah ada (ketetapan) yang baik dari Kami, mereka itu akan dijauhkan (dari neraka).   -- Mereka tidak mendengar desisnya (api neraka) dan mereka kekal dalam (menikmati) semua yang mereka inginkan. -- Kejutan yang dahsyat tidak membuat mereka merasa sedih dan para malaikat akan menyambut mereka (dengan ucapan), "Inilah harimu yang telah dijanjikan."

Dan orang-orang yang bertaqwa kepada Tuhannya diantar ke dalam surga berombongan . Sehingga apabila mereka sampai kepadanya (surga) dan pintu-pintunya telah dibukakan, penjaga-penjaganya berkata kepada mereka, "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! Maka masuklah kamu kekal di dalamnya"

Dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah memberikan tempat ini kepada kami sedang kami (diperkenankan) menempati surga di mana saja yang kami kehendaki." Maka (surga itulah) sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal" (Q.S. (39) Az-Zumar : 73-74)

Inilah tahapan kehidupan ku, tahapan kehidupan manusia, yang dimulai dari Alam Ruh lalu masuk ke alam Rahim; lahir di alam dunia lalu menunggu di alam kubur/barzah; dibangkitkan di alam padang mahsyar dalam proses pengadilan Allah; dan ditetapkan dengan ridho Allah ke Surga bagi mereka yang bertakwa dan neraka untuk mereka yang ingkar akan semua firman-firmannya. Alam terakhir yang kekal selamanya.

Karenanya selama kita masih ada di alam dunia, jadikan Al-Quran sahabat kita; sahabat yang memberi tuntunan menuju jalan Allah. Jadikan Al-Quran sebagai pemimpin, cahaya petunjuk  dan rahmat dalamkehidupan kita dan jadikan doa, "Ya Allah, rahmatilah aku dengan Al-Quran. Jadikan ia sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk, dan rahmat bagiku. Ya Allah, ingatkanlah aku atas apa yang terlupakan darinya. Ajari aku atas apa yang belum tahu darinya. Berikanlah aku kemampuan membacanya sepanjang malam dan diujung siang. Jadiakanlah ia sebagai pembelaku, wahai tuhan semesta alam." sebagai doa kita setiap saat.

In syaa Allah, Aku dan Sahabatku, sahabat manusia yang bertakwa, Al-Quran Nur Karim, mendapat ridho Allah berada di Surga Firdaus, alam terakhirku yang kekal abadi selamanya. Allahuma aamiin Ya Mujibassailin.

 

Jkt/Ksw/16012022/39

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun