Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentadaburi Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Al Quran Sahabatku

17 Januari 2022   05:00 Diperbarui: 17 Januari 2022   05:52 1599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Al-Quran; Imam (Pemimpin), Cahaya, Petunjuk Dan Rahmat Dalam Kehidupanku | Madaninews-Modifbymyself.

 Waktu yang "terlihat panjang" dalam ukuran manusia ternyata hanyalah waktu "sejenak saja" dalam konsep tahapan kehidupan manusia sesungguhnya. Hanya seperti seorang musafir yang singgah sejenak untuk rehat melepas lelah, lalu berjalan lagi menjangkau tujuan akhirnya.

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam dalam sabdanya menyatakan, ''Aku tidak memiliki kecenderungan (kecintaan) terhadap dunia. Keberadaanku di dalam dunia seperti seorang musafir yang berteduh di bawah pohon, kemudian pergi dan meninggalkan pohon tersebut.'' (HR. Tirmidzi).

Kehidupan dunia juga diperumpakan sebagai permainan dan senda gurau, perhiasan, dan tanaman yang tumbuh mengagumkan namun kemudian hancur seperti tercermin dalam Q.S. (57) Al-Hadid : 20, "Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan seda gurauan, perhiasan dan saling berbangga diantara kamu serta berlomba-lomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanaman-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan kehidupan dunia tak lain hanyalah kesenangan yang palsu."

Kehidupan dunia yang hanya kesenangan palsu ini membuat manusia menjadi hanya senang dengan permainan dan bersenda gurau serta melupakan kehidupan akhirat yang kekal. Semua diungkapan dalam Q.S. (29) Al-'Ankabut : 64, "Dan kehidupan dunia ini hanyalah senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengatahui." 

Karenanya dalam kehidupan di alam ketiga ku, alam dunia; kucoba belajar banyak dari sahabatku; mengenalnya lebih dekat; berkomunikasi setiap saat; menggali hakekat kehidupan yang sebenarnya dan berusaha mendapatkan dan menerapkan ilmu yang diajarkan darinya untuk bekalku di alamku selanjutnya.

Setiap saat hati ini merindu dan bibir ini memanjatkan doa, "Ya Allah, rahmatilah aku dengan Al-Quran. Jadikan ia sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk, dan rahmat bagiku. Ya Allah, ingatkanlah aku atas apa yang terlupakan darinya. Ajari aku atas apa yang belum tahu darinya. Berikanlah aku kemampuan membacanya sepanjang malam dan diujung siang. Jadiakanlah ia sebagai pembelaku, wahai tuhan sementa alam." (doa khatam Al-Quran)

pict-6-dunia-tempe-co-61e4188e80a65a61977713c2.jpg
pict-6-dunia-tempe-co-61e4188e80a65a61977713c2.jpg
Al Quran Selalu Bersama Dalam Kehidupan Manusia Yang Bertaqwa |Duniatempo.co

Khaliq ku, Allah 'Azza wa Jalla menugaskan manusia sebagai khalifah di bumi Nya yang luas dan menguji keimanannya dengan derajat, kekayaan dan jabatan. Yang semua perbuatan melanggarnya dianggap indah dalam pandangan mereka yang disesatkan Iblis. "Dan Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi dan Dia mengangkat (derajat) sebagian kamu di atas yang lain, untuk mengujimu atas (karunia) yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat memberi hukuman, dan sungguh Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang." Q.S (6) Al-An'am : 6.

Sahabatkku, Al-Quran menemani aku dan manusia lain untuk selalu berpegang teguh padanya dan menjadi pedoman hidup; penunjuk jalan, pemberi cahaya terang dan ketenangan untuk kembali ke alam selanjutnya. Yang dengannya semua kehidupan ini menjadi penuh berkah dalam ridho-Nya.

Ia yang mengajarkanku dan manusia lain berbakti pada kedua orang tua; menjaga dan menyayanginya hingga bila usianya semakin senja; bahkan mengingatkan mereka untuk tidak sekali-kali berkata "Ah" atas segala yang diperbuatnya padanya. Bahkan hingga akhir hayat pun diminta menjaga silaturahim dengan teman-temannya yang masih hidup.

Ia pun mengingatkan ku akan sebaik-baiknya manusia yang hidup didunia, yaitu yang hidupnya bermanfaat banyak untuk orang lain. Yang dengan kehadirannya memberi kebahagiaan. Hartanya membantu kesulitan orang lain. Tangan kirinya tak dibiarkan tahu saat tangan kanannya memberi. Tak ingin sedikitpun kebaikannya diketahui orang banyak. Apalagi mempublikasinnya dengan niat riya. Biarkan hanya malaikat Allah yang mencatat semua kebajikan untuk bekal menghadap-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun