Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentadaburi Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

"Jardin Majorelle" Lima Menit Bertemu, Aku Jatuh Cinta Padamu

28 September 2021   15:00 Diperbarui: 28 September 2021   15:05 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hutan Bambu Sebagai Pembuka Taman Majorelle (Dok.Pribadi)

Sudah sepantasnya..., lanskap taman seluas dua setengah hektar ini di design oleh Jacques Majorelle, seniman Orientalis asal Prancis selama hampir empat puluh tahun.  

Dimulai pada 1923.  Ia menempati bangunan villa bersama istrinya, Andre Longueville, yang merupakan bagian dari taman ini. Sayangnya mereka bercerai pada tahun 1950-an.

Villa Kubisme dirancang sahabatnya, Paul Sinoir, seorang arsitek Prancis, yang kini bersandingan dengan banguan lain yang diperuntukkan bagi Museum Berber dan Museum Yves Saint-Laurent.

Cantik, Sejuk Dan Asri Dengan Pilihan Warna Yang Berani (Dok.Wikipedia)
Cantik, Sejuk Dan Asri Dengan Pilihan Warna Yang Berani (Dok.Wikipedia)

Jardin Majorelle didominasi warna Biru Kobalt yang berani, jernih, intens dan segar yang disukai Jacques Majorelle yang pemilik taman. Konsep warnanya terinspirasi dari warna keramik dan tungku pembakaran orang Berber serta ornament di sekitar jendela Kasbah (sebuah komplek yang dikelilingi tembok tinggi yang zaman dahulu berfungsi sebagai benteng).

Petualangannya di Marocco dimulai pada 1917; yang pada saat itu Maracco merupakan Protektorat Prancis berdasarkan Traktat Fez pada 1912. Jacques Majorelle yang lahir pada 7 Maret 1886 dan meninggal pada 14 Oktober 1962 dikirim orang tuanya Louis Mojarelle seorang perancang furniture terkenal "Art Nouveau" di kota Nancy (sebuah kota di Timur Raya Prancis) untuk memulihkan diri dari kondisi medis yang cukup serius.  

Sebagai orang yang berjiwa muda ia berpetualang di beberapa kota, seperti Casablanca, Marrakech,Fez dan berkeliling di Afria Utara dan Mediterania. Ia kembali dan menetap di Marrakech karena cinta pada pandangan pertama pada kota ini.

Jacques Majorelle dikenal sebagai pelukis orientalis yang terkenal.  Yang dalam kesehariannya sangat akrab dengan aneka warna yang digunakan untuk melukis. 

Namun ia "cinta mati" dengan warna Biru Kobalt yang menginspirasinya. Sehingga diaplikasikan secara luas pada bangunan dan taman yang dibuatnya yang kemudian disebutnya "Blue Majorelle -- Majorelle Blu"

 Taman yang terlihat "kecil" dari luar ini ternyata "sangat luas" di dalamnya. Warna Biru  Kobalt memang terasa mewarnai semua sudut taman. Sebuah kolam beton berbentuk segi empat memanjang hingga belasan meter; yang dimulai dari sebuah gajebo diantara rimbunnya bamboo;  seakan menjadi titik pandang ke Villa Kubisme berwana biru Kobat di hadapannya. 

Warna tembok kolamnya...tentu Biru Kobalt yang jenih dan berani. Ini tempat favorit untuk mengambil foto cantik, karenanya kita harus sabar menanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun