Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentadaburi Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pesona Jalur Kapal Pesiar Sungai Nil: "Misteri" Kuil Kom Ombo di Jalur Pelayaran Aswan-Luxor (2)

6 September 2021   17:45 Diperbarui: 9 September 2021   23:18 855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuil Kom Ombo Menyimpan "Misteri" Dua Dewa Mesir Kuno (Dokumen Pribadi)

Karenanya dengan penuh semangat mereka mendengarkan semua informasi penting mengenai hal ini. Agar lebih bisa memahami apa yang dilihat saat ini yang akan bermanfaat untuk bekal akhirat nanti. Ini lah arti penting perintah Allah dalam banyak ayat-ayat Al Quran untuk berjalan dimuka Bumi-Nya yang maha luas.

Kedua kuil ini direkonstruksi kembali oleh Ptelomeus yang awalnya dibangun oleh Firaun sebelumnya, Amenophis I dan Tutmosis II lebih dari seribu tahun sebelumnya. Kuil Sobek didirikan hanya beberapa meter dari sungai Nil. Dikelilingi tembok tinggi mulai dari gerbang Ptolomeus XIII dan mengelilingi semua kuil, baik yang besar maupun yang kecil.

Kami mulai memasuki kuil yang memiliki halaman atau aula terbuka yang cukup luas. Di sisi selatan dibangun kuil yang diperuntukan bagi pemujaan Dewa Buaya, "Sobek" dewa kesuburan dan dewa penciptaan dunia, bersama Hathor dan Khonsu. Sobek digambarkan sebagai prajurit berkepala buaya yang memiliki kekuatan besar yang melindungi dan membasmi musuh-musuh Dewa Osiris.

Bangunan berdinding tinggi yang disokong oleh banyak "Collum" serta "Ceiling" di atasnya, tampak berdiri kokoh. Beberapa bagian Kuil tampak sudah tak utuh, bahkan ada yang sudah runtuh. Namun beberapa bangunan kuil yang lain, ada yang nampak utuh, sebagai hasil rekonstruksi kuil yang ditemukan hancur sebelumnya.

Hampir disetiap dinding kuil dilukis dengan karakter dewa dan tulisan Hieroglif Mesir Kuno.  Ada yang bercerita tentang sesuatu kejadian-peristiwa bersejarah; bacaan mantra pemujaan para dewa. Atau sekedar simbol penggambaran kekuatan sang Dewa.

Di sisi Utara dibangun Kuil untuk pemujaan Dewa Horus - Dewa berkepala Elang. Dewa Prajurit Surya pembasmi musuh-musuh Dewa Osiris yang memiliki sayap berupa cakram besi. Dengan kekuatan sayapnya yang dahsyat Horus melindungi dari roh jahat dan bahaya. Semua kehebatannya digambarkan di portal pintu masuk kuil.

Penggambaran mitos Dewa-dewi Mesir kuno ini sering menjadi inspirasi para pembuat film layar lebar. Salah satunya adalah "Gods of Egypt" yang dipasarkan mulai 25 Februari 2016 di Australia dan 26 Februari 2016 di Amerika Serikat. Juga sering ditampilkan ulang dalam film layar kaca TV belum lama ini. Film yang disutradarai "Alex Proyes" menelan biaya produksi $ 140.000.000 dan termasuk film Box Office karena mampu menghasilkan $ 150.700.000

Film yang dibintangi actor tampan, Nicolaj Coster-Waldau" berperan sebagai "Horus" yang merupakan personifikasi Dewa Falcon. "Gerard Butler", berperan sebagai "Set", Dewa Padang Pasir jahat yang ingin merebut kekuasaan kakaknya, Osiris dan menyatakan penduduk dunia harus bayar dengan harta untuk masuk ke alam baka. "Brenton Thwaites" actor muda yang berperan sebagai "Bek" pencuri mesir yang ingin menyelamatkan cintanya dan dunia dari "Set" Dan Actris cantik, "Elodi Yung" yang berperan sebagai "Hethor" Dewi Cinta dan kecantikan yang juga dulunya kekasih Horus.

Film "Gods of Egypt" yang plot cerita intinya menggambarkan perebutan kekuasaan karena iri, dengki dan cinta diantara para dewa-dewi yang hidup diantara manusia menurut kepercayaan Mesir Kuno ini, sangat menarik untuk dilihat filmnya. Sekedar mengetahui serba sedikit konsep kepercayaan Mesir Kuno pada zamannya. Film ini menerima 5 nominasi di Golden Raspberry Awards ke 37.

Poster Film Gods of Egypt (Dok.IMDb/Kumparan.com)
Poster Film Gods of Egypt (Dok.IMDb/Kumparan.com)

Di Kuil Kom Ombo ternyata tak memulu kita bicara tentang cinta para dewa, tetapi bisa juga kita bercerita tentang mengenang cinta masa muda. Beberapa peserta yang datang berkunjung dengan pasangannya sejak masih muda, istri atau suami tercinta, seakan menikmati saat-saat berdua. Berdua dengan orang yang dicinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun