Mohon tunggu...
Arsyad Maulana
Arsyad Maulana Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti dan mahasiswa Ph.D di UST, Korea Selatan

Menyukai banyak hal, termasuk matematika, sains, komputer, filsafat, agama, dsb. Belajar sepanjang hayat demi bisa membaca seluruh realita yang diciptakan-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[:\jalur mobius]

5 Maret 2024   11:37 Diperbarui: 8 Maret 2024   08:12 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Anton Atanasov at pexels.com 

Kebahagiaan yang harus dibayar dengan penderitaan tidaklah berarti. Qiana tidak pernah memandang eksistensinya sebagai satu individu yang utuh, melainkan bagian dari multi-eksistensi yang menyusun sistem semesta. Harga yang dibayar atas kehidupannya haruslah setimpal. Demi mempertanggungjawabkan kehidupannya, ia terus berjalan di permukaan jalur Mobius untuk menyebarkan kebahagiaan.

.

Eksistensi bebas hanya bisa ada saat eksistensi lain tak bebas; sisi damai dunia hanya bisa tercapai saat sisi lain bergejolak; dan kebahagiaan hanya dapat tercipta dari penderitaan. Dua sisi dunia selalu setimbang dan tak tercampurkan. Namun, premis keadilan semesta melahirkan asas kausalitas yang mendorong Qiana untuk terus menyusuri sisi-sisi gelap dan membagikan cahayanya. Titik akhir dari perjalanannya di jalur Mobius hanya ada di dimensi imajiner. Setidaknya, demikianlah ia mempertanggungjawabkan kehidupannya yang penuh berkah.

.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun