Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentadaburi Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menggapai Tahajud dan Subuh di Masjid Al Aqsha (Bagian Pertama)

25 Agustus 2021   19:13 Diperbarui: 27 Agustus 2021   14:32 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mereka yang merindu ridho Illahi. (Dokumen Pribadi)

Kami biasa berjalan bergerombol, beriringan di tengah gelap malam. Dengan penerangan dari bangunan di sekitar. Tak banyak terlihat manusia di sepanjang jalan. Sunyi. Kadang kehadiran rombongan kami menarik perhatian Penguasa negeri. Beberapa sosok polisi mengamati siapa kami, dari sebuah mobil patrol. Juga dari sebuah bangunan kantor polisi tak jauh dari bagian depan Pintu gerbang Herod (Herodes Gate). 

Tak ada tindakan apapun, karena mereka tahu kami adalah turis muslim yang hendak menuju Masjid Al Aqsha yang menginap di hotel berbintang empat yang berjarak tidak jauh dari markasnya.

Gerbang Herod dini hari itu seakan menyambut kedatangan kami. Senyumnya mengembang menghapus keangkuhan karena kekokohannya dalam peran sejarah. Seakan mengenal siapa pendatang yang memasuki "wilayahnya". Seakan membungkuk memberi hormat pada "Tamu Allah" yang akan sujud di rumah Nya. Masjid Al Aqsha yang mendapat berkah dari Allah Azza wa jalla. Masjid yang berada dalam "dekapannya".

Ada rasa tentram saat kaki ini serentak memasuki kota tua Jerusalem melalui pintu gerbang Herodes. Namun ada sedikit kecemasan mulai menerpa, entah datang dari mana. 

Menempatkan posisi sebagai penunjuk jalan rombongan, diri ini mulai mengisntruksikan dan memberi sedikit penjelasan tentang sejarah, kondisi dan kondisi saat ini.

Rombongan jamaah berbelok ke sebelah kiri saat lepas melewati Gerbang Herodes. Membentuk sebuah ruangan, sebagai bangunan khas gerbang pintu kota tua Jerusalem. Cahaya terang benerang di depan pintu gerbang mulai meredup. Namun masih memberi penerangan yang cukup.

Beberapa bangunan rumah penduduk yang juga berfungsi sebagai tempat usaha berjejer di sebelah kanan dan tembok dinding kota yang tinggi di sebelah kiri. Beberapa bagian keluar dari tembok kota dibangun gedung berpagar di sisi kiri.

Beberapa pasang mata mengamati rombongan kami. Mereka adalah polisi atau tentara penguasa negeri yang mengamati semua pergerakan manusia dari pos pengamatan di pintu Herodes yang merupakan pintu masuk kota tua Jerusalem ke Wilayah Muslim (Muslim Square)

Kurang lebih seratus meter dari saat pertama kami belok kiri dari akhir Pintu Gerbang Herodes, terdapat ruangan yang cukup luas. Jarak antara tembok dan rumah terdekat bisa mencapai 20 meter bahkan lebih. 

Di tempat ini, khususunya pagi hari hingga siang, akan kita dapati pasar penduduk yang menjual aneka buah dan sayuran segar, aneka roti dan kebutuhan harian lainnya. Sebagian menggunakan jalan. Sebagian menggunakan bangunan rumahnya sebagai toko aneka kebutuhan penduduk.

Beberapa pedagang menggunakan sisi kiri atau kanan bangunan dalam gerbang, bahkan hingga bagian depan Gerdang Herodes sebagai tempat menempatkan barang dagangnnya (Terutama pedagang buah segar dan roti).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun