Mohon tunggu...
Arisandy
Arisandy Mohon Tunggu... Pelajar -

Nothing but not zero

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Antara Aku dan Waktu

1 Agustus 2018   12:04 Diperbarui: 1 Agustus 2018   12:38 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ini bukanlah kisah tentang sang waktu

Juga bukan narasi tentang nasihat orang tua ataupun guru 

Ya, hanya tentang dialektika seseorang

Yang dulu bobrok kini punya peluang mengubah hidupnya.

.

Kini waktu menjadi sebuah narasi.

Yang didalmnya manusia menjadi hamba

Dan diarahakan menjadi narasi seragam

Dengan sedemikiannya agenda.

.

Waktu itu senja telah tiba

Dengan gelapnya yang menjadi tanda

Bahwa sang fajar sudah waktunya pulang

"Mungkin ini sudah waktunya." Ucapku.

.

Kala itu, kupikir waktu yang tepat

Untuk ku berdialog dengan sang senja

Mencari jawaban atas rumusan yang ku temukan   

Yang ternyata ia membisu dan menutup telinganya.

.

Esoknya kucoba bertanya pada sang subuh

Namun ia hanya duduk diam mendengarkan

Tanpa memberikan sebuah jawaban.

.

Apakah ini sebuah retorika belaka

Yang jawabanya entah kemana,

Kupikir tidak demikian.

.

Kucoba bertanya lagi dengan sang senja

Kini ia mulai bosan sehingga terpaksa mendengarkan

Namun tetap tanpa memberikan jawaban.

.

Kucoba bertanya lagi dengan sang fajar

Dengan kondisi yang sama

Tanpa memberikan sebuah jawaban.

.

waktu itu muncul kebingungan

atas rumusan yang tak kunjung ada jawaban.

.

dengan segala kepayahan dan letihnya mencari jawaban,

munculah sebuah kompas yang menjadi arah pencarian

waktu itu ku teringat "tidakkah engkau memikirkannya"

ya, kenapa ku tidak bertanya pada sang akal.

.

Kucoba tuk berdialog dengan sang akal

ternyata ia selalu menjawab rumusan yang ada.

.

yups... yang akhirnya hidupkan spirit syahadatku,

hidupkan kembali rasionalku

Yang kembalikan semangatku tuk mencari kebenaran

Dan menjadikanku miliki peluang tuk menuju perubahan.

.

Ingin sekali kutegaskan bahwa ini bukan kisah tentang sang waktu 

Ini bukan tentang sebuah narasi ataupun novel nasihat

Ya... ini hanyalah dialektika

Antara aku dan Waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun