Mohon tunggu...
Edi Kurniawan
Edi Kurniawan Mohon Tunggu... Pendidik

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Asal Usul (Cerita Rakyat Desa Koto Tebat) Kecamatan Air Hangat Timur Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi

26 Maret 2025   12:54 Diperbarui: 26 Maret 2025   12:54 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Provinsi Jambi adalah salah satu provinsi yang terletak di Pulau Sumatera. Secara geografis, Provinsi Jambi terletak di antara 0,45 -- 2,45 Lintang Selatan dan antara 101,10 -- 104,55 Bujur Timur. Kerinci adalah kabupaten paling barat di provinsi Jambi, Indonesia. Kabupaten ini merupakan daerah wisata unggulan provinsi Jambi, yang dikenal dengan sebutan sekepal tanah dari surga. Air Hangat Timur adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kerinci, Jambi, Indonesia. Kecamatan Air Hangat Timur adalah pemekaran kecamatan Air Hangat. Kecamatan ini terbagi atas 25 desa:

Sungai Tutung

Baru Sungai Tutung

Simpang Empat Sungai Tutung

Taman Jernih Sungai Tutung

Kemantan Hilir

Kemantan Tinggi

Kematan Kebalai

Kemantan Darat

Kemantan Agung

Koto Tebat

  1. Pondok Sungai Abu
  2. Sungai Abu
  3. Sungai Deras
  4. Pungut Mudik
  5. Pungut Tengah
  6. Pungut Hilir
  7. Sungai Medang
  8. Air Hangat
  9. Kemantan Mudik
  10. Baru Sungai Deras
  1. Baru Sungai Medang
  2. Kemantan Raya
  3. Baru Air Hangat
  4. Air Panas Sungai Abu
  5. Baru Sungai Abu

 

Setiap desa mempunyai Historis atau sejarah tersediri, bagaimana asal mulanya desa terbentuk dan nama desa tersebut, begitu juga dengan halnya Desa Koto Tebat tentu mempunyai arti dan makna yang terkandung di dalam sejarah Desa ini.

Koto Tebat terdiri dari dua buah kata yaitu KOTO dan TEBAT yang memiliki arti Koto sebuah istilah untuk tempat pemukiman atau  tempat tinggal, sedangkan Tebat artinya bendungan tempat penampungan air.

Menurut Sutan Kaliret ( sekarang sudah Almr ) salah satu tokoh masyarakat Desa Koto Tebat, bahwa orang yang pertama kali membuat Nama Desa Koto Tebat adalah IMAM JOYO. Dan beliau juga memberi ide untuk membuat Desa yang disebut Koto Tebat.

Sebelum kita memasuki cerita tentang asal mula Desa Koto Tebat ini, terlebih dahulu marilah kita mengenal selayang pandang daerah ini.

Desa Koto Tebat adalah merupakan salah satu bagian dari desa yang tergabung dalam Kecamatan Air Hangat Timur. Sedangkan suhu udaranya beriklim tropis dan terasa sejuk, karena terletak di daerah pinggiran bukit, tanahnya subur tempat masyarakat bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari -- hari.

Desa Koto Tebat terletak di sebelah Timur dari ibu koto Kecamatan Air Hangat Timur dengan jarak tempuh 4 Km dan dengan kota Sungai Penuh berjarak 9 Km.

Berdasarkan data Statistik di kantor kepala desa Koto Tebat, desa ini memiliki luas daerah 155 ha, dengan batasan wilayahnya sebagai berikut :

  • Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kemantan Hilir
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sungai Abu
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Tanah Persawahan
  • Sebelah Timur berbatasan dengan Perbukitan

Dalam penyusunan cerita ini penulis hanya mengutip secara garis besarnya tapi belum secara gamlang dan terperinci satu persatu, akan tetapi dengan penyusunan cerita rakyat ini semoga dapat menambah wawasan Siswa dan Mahasiswa sekolah tinggi maupun pergurungan tinggi tentang budaya daerahnya masing -- masing, terutama di dalam kisah ini khusus cerita dikutip dari desa Koto Tebat dan sehingga juga mendorong supaya Siswa dan Mahasiswa mencintai dan mengenal budaya daerah Kerinci dan khususnya budaya tanah kelahirannya masing -- masing.Penulis mengambil cerita rakyat ini berdasarkan dari tokoh masyarakat Koto Tebat dan semoga dengan adanya penulisan cerita ini dapat menambah pengetahuan kita tentang budaya di daerah Kerinci ini terutama Desa Koto Tebat. Dikutip dari tokoh masyarakat Koto tebat yaitu :
1. Sultan Kaliret ( sekarang Almr ).

2. H.Mustafa, S.Pd, S.PdI., M.Pd (tokoh adat dan ulama)

3. Edi kurniawan, M.Pd (Pemuda)


Sejarah Terciptanya Desa Koto Tebat

 

Koto Tebat sebelumnya bernama Dusun Malakao dengan nenek moyangnya berasal dari daerah Jawa Tengah dan tepatnya di Semarang di sanalah tempat kelahiran beliau

konon ceritanya pada Zaman dahulu kala, menurut tokoh masyarakat setempat. Nenek moyang yang bernama Imam Joyo ini mempunyai kesaktian ilmu yang luar biasa nya, nenek tersebut dari Jawa Tengah ke Dusun Malakao ( Koto Tebat ) dalam perjalanannya  lewat udara. Dia yang mempunyai kesaktian yang lebih tinggi dan juga mempunya satu buah baju jubah dan baju ini ia mampu terbang di udara, sehingga dengan baju jubah inilah beliau mampu mengadakan perjalanan dari Jawa Tengah hingga beliau bisa sampai ke Koto Tebat ( dusun malakao ).

Nenek Imam Joyo konon ceritan nya menurut masyarakat setempat mengatakan. Nenek Imam Joyo melarikan diri dari Jawa Tengah dikarenakan perselisihan atau perebutan Tahkta kerajaan dengan adik beliau kemudian Imam Joyo melarikan diri.

Sebelum beliau ke Koto Tebat beliau sempat mampir ke pagaruyung ( Padang Sumatera Barat ) disana sempat terjadi perselisihan antara Imam Joyo dengan Cindo Mato dalam perebutan seorang gadis dan gadis ini adalah tunangan Cindo Mato sehingga terjadilah perperangan Imam Joyo dengan Cindo Mato. Cindo Mato dengan taktik liciknya berusaha untuk menyamun gunanya untuk membunuh Imam Joyo. Imam Joyo yang mempunyai kesaktian yang tinggi berhasil meloloskan diri dari kejahatan Cindo Mato. Imam Joyo merasa dirinya harus pergi dari tanah pagaruyung walaupun dia mencintai seorang gadis yang sangat di sayanginya.

Dan begitu pula seorang gadis tunangan Cindo Mato juga mencintai Imam Joyo dengan setulus hati terpaksa berpisah dengan Imam Joyo, ini Semua sangat berat bagi beliau untuk pergi dari tanah nagari pagaruyung namun harus tabah menghadapi Semua ini. Kalau  ia tidak pergi maka ia akan di bunuh beserta teman -- temannya yang menjadi sahabat beliau yang setia karena itu juga penyebab ia harus pergi dari pagaruyung.

Kepergian beliau tidak kembali ketanah kelahiran beliau di Jawa tapi ia terbang mengikuti kata hatinya atau langkah kaki nya dengan rasa sedih ia terbang menggunakan baju jubah yang panjang melintasi di udara tepatnya di atas kawasan Koto Tebat ia melihat tanah sawah dan ladang begitu subur maka ia terniat untuk mampir dan beristirahan sebentar beliau memilih tempat ini untuk hidup dan untuk melahirkan anak keturunannya kelak.

Kemudian beliau membuat perbatasan Koto Tebat. Utara dan Selatan. Utara berbatasan dengan Sungai Deras dan Selatan berbatasan dengan bukit Kapas yaitu Hiang Tinggi. Kedua perbatasan ini telah dipasang Lantak ( Tonggak/Tugu Batas ) oleh nenek

Imam Joyo tersebut, kemudian beliau terbang ke Pengasi Lama dan menikah disana seterusnya istri beliau di bawa pula ke  dusun Malakao ( Koto Tebat ).

Setelah itu beliau bertani bersawah dan berladang kemudian beliau juga membuat atau membikin kolam yang bernama Tebat dan juga membuat tempat sholat nenek Imam Joyo dimakam pendan nenek Imam Joyo. Pendan nenek Imam Joyo adalah tempat sholat nenek Imam Joyo itu terbuat atau beralaskan dari batu yang keras, dan tempat sholat tersebut berbekas tempat sujud beliau, baik tangan maupun hidung serta kepala beliau meninggalkan bekas diantara batu tersebut. Batu itulah sebagai saksi sejarah ( saat ini masih ada ).

Imam Joyo konon katanya mempunyai sahabat yang lebih setia dan akrab mengikuti beliau yaitu Harimau yang cukup tangguh dan gaib. Masyarakat mampu dan sering meminta pertolongan pada harimau sahabat beliau walaupun dan dimana pun saja kita berada bila kita meminta pertolongan kepada harimau itu maka harimau tersebut dapat muncul dan datang memberi petunjuk jalan apabila kita tersesat di dalam hutan walaupun kita dirantau dan ini telah sering di buktikan oleh masyarakat yang tinggal di Koto Tebat, ceritanya harimau ini dapat mengecil dan membesar karena ini adalah harimau keramat kata masyarakat setempat.

Kemudian menurut keterangan tokoh masyarakat setempat. Bahwa Imam Joyo mampu melembutkan dan melumpuhkan benda keras apa pun karena beliau memiliki kesaktian mandraguna. Dan ia mempunya anak berjumlah empat orang laki -- laki Semua.

  1. Anak yang pertama bernama Saleh Hitam
  2. Anak yang kedua bernama Saleh Kuning
  3. Anak yang ketiga bernama Saleh Putih
  4. Anak yang keempat bernama Saleh Kmat

Kesemua putra beliau ini semuanya wafat dan dimakamkan di Koto Tebat sebagai saksi sejarah.

Isteri nenek Imam Joyo juga mempunyai ilmu kesaktian yang sangat tinggi dan sering membuka perguruan dan mengajarkan ilmu sakti dengan cara membuka Gelanggang ( tempat belajar silat ) untuk belajar ilmu sakti dan sering mengadakan upacara tari Asek.

Imam Joyo adalah seorang imam yang berarti ulama atau kiyai. Pada suatu hari beliau menegur dan melarang isterinya supaya menghentikan Gelanggang persilatan dan tari Asek ini, namun isterinya menjawab dengan nada kasar, kata isterinya dengan nada

kasar kau tidak mampu menghentikan Gelanggang ini karena kau belum tentu sanggup mengalahkan ku, jika kau sanggup mengalahkanku maka aku berhenti dari pekerjaan ku. Isteri Imam Joyo ini bernama nenek Siti Saleh Kmat.

Sehingga mendengar jawaban isteri beliau  sangat begitu keras dan menantang beliau maka beliau berkata kepada isteri beliau kalau begitu coba keluarkan Semua ilmu kesaktian yang engkau miliki aku akan siap menangkis serangan jurus yang engkau gunakan, kemudian kedua suami isteri itu mengeluarkan Semua jurus kesaktian dan saling adu kekuatan ilmu saktinya selama beberapa jam. Setelah Semua nya dikeluarkan maka nenek Imam Joyo berkata ilmu mu sangat tinggi dan isteri beliau juga berkata ilmu mu juga ilmu mu juga sangat tinggi.

Imam Joyo juga berkata coba kau ambil sebuah Kitab Al- Qur'an di atas sejadah tempat sholat ku dari atas bukit Buayo maka pergilah nenek Siti Saleh Kmat menaiki bukit Buayo dan mengambilnya dengan jarak jauh maka dengan seketika itu Kitab Al -- Qur'an ditarik dengan ilmu kesaktiannya sehingga terlempar keudara setinggi lebih kurang empat ratus meter dan jatuh ketangan isteri beliau sehingga beliau semakin panas hatinya.                                                                   

Kemudian kata isteri beliau nenek Siti Saleh Kmat ini mengatakan coba kau ambil selendang dari kepala ku dari jarak yang jauh sedangkan aku tetap di atas bukit Buayo, maka nenek Imam Joyo mengambilnya dengan jarak yang jauh sehingga selendang itu terbang ke udara di tarik oleh nenek Imam Joyo dengan ilmu kesaktiannya sehingga terbang selendang itu ketangan Imam Joyo.

Imam Joyo dalam keadaan memegang selendang isteri Siti Saleh Kmat ini, dia mengatakan jika kau mampu mengalahkan kesaktian ku maka cobalah kau cari aku jika kau mampu mencariku. Nenek Imam Joyo langsung mengambil dan memakai baju jubah sehingga dia langsung menghilang seketika itu Nenek Siti Saleh Kmat isteri beliau mencari beliau kemana -- mana dan sudah cukup lama namun tidak menemukan beliau.

Dan itulah penyebab keduanya berpisah dan tidak pernah bertemu sampai saat ini sehingga isteri beliau sampai wafat di desa Koto Tebat. Menurut masyarakat setempat di perkirakan Imam Joyo telah kembali ketanah Jawa ( jawa tengah ) yaitu tempat kelahiran beliau di Semarang.

Demikianlah suatu kisah yang terdapat di desa Koto Tebat yang dapat di sajikan bukti -- buktinya cukup meyakinkan karena Pendan nenek Imam Joyo itu sampai saat sekarang ini masih ada di Koto Tebat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun