Imam Joyo tersebut, kemudian beliau terbang ke Pengasi Lama dan menikah disana seterusnya istri beliau di bawa pula ke  dusun Malakao ( Koto Tebat ).
Setelah itu beliau bertani bersawah dan berladang kemudian beliau juga membuat atau membikin kolam yang bernama Tebat dan juga membuat tempat sholat nenek Imam Joyo dimakam pendan nenek Imam Joyo. Pendan nenek Imam Joyo adalah tempat sholat nenek Imam Joyo itu terbuat atau beralaskan dari batu yang keras, dan tempat sholat tersebut berbekas tempat sujud beliau, baik tangan maupun hidung serta kepala beliau meninggalkan bekas diantara batu tersebut. Batu itulah sebagai saksi sejarah ( saat ini masih ada ).
Imam Joyo konon katanya mempunyai sahabat yang lebih setia dan akrab mengikuti beliau yaitu Harimau yang cukup tangguh dan gaib. Masyarakat mampu dan sering meminta pertolongan pada harimau sahabat beliau walaupun dan dimana pun saja kita berada bila kita meminta pertolongan kepada harimau itu maka harimau tersebut dapat muncul dan datang memberi petunjuk jalan apabila kita tersesat di dalam hutan walaupun kita dirantau dan ini telah sering di buktikan oleh masyarakat yang tinggal di Koto Tebat, ceritanya harimau ini dapat mengecil dan membesar karena ini adalah harimau keramat kata masyarakat setempat.
Kemudian menurut keterangan tokoh masyarakat setempat. Bahwa Imam Joyo mampu melembutkan dan melumpuhkan benda keras apa pun karena beliau memiliki kesaktian mandraguna. Dan ia mempunya anak berjumlah empat orang laki -- laki Semua.
- Anak yang pertama bernama Saleh Hitam
- Anak yang kedua bernama Saleh Kuning
- Anak yang ketiga bernama Saleh Putih
- Anak yang keempat bernama Saleh Kmat
Kesemua putra beliau ini semuanya wafat dan dimakamkan di Koto Tebat sebagai saksi sejarah.
Isteri nenek Imam Joyo juga mempunyai ilmu kesaktian yang sangat tinggi dan sering membuka perguruan dan mengajarkan ilmu sakti dengan cara membuka Gelanggang ( tempat belajar silat ) untuk belajar ilmu sakti dan sering mengadakan upacara tari Asek.
Imam Joyo adalah seorang imam yang berarti ulama atau kiyai. Pada suatu hari beliau menegur dan melarang isterinya supaya menghentikan Gelanggang persilatan dan tari Asek ini, namun isterinya menjawab dengan nada kasar, kata isterinya dengan nada
kasar kau tidak mampu menghentikan Gelanggang ini karena kau belum tentu sanggup mengalahkan ku, jika kau sanggup mengalahkanku maka aku berhenti dari pekerjaan ku. Isteri Imam Joyo ini bernama nenek Siti Saleh Kmat.
Sehingga mendengar jawaban isteri beliau  sangat begitu keras dan menantang beliau maka beliau berkata kepada isteri beliau kalau begitu coba keluarkan Semua ilmu kesaktian yang engkau miliki aku akan siap menangkis serangan jurus yang engkau gunakan, kemudian kedua suami isteri itu mengeluarkan Semua jurus kesaktian dan saling adu kekuatan ilmu saktinya selama beberapa jam. Setelah Semua nya dikeluarkan maka nenek Imam Joyo berkata ilmu mu sangat tinggi dan isteri beliau juga berkata ilmu mu juga ilmu mu juga sangat tinggi.
Imam Joyo juga berkata coba kau ambil sebuah Kitab Al- Qur'an di atas sejadah tempat sholat ku dari atas bukit Buayo maka pergilah nenek Siti Saleh Kmat menaiki bukit Buayo dan mengambilnya dengan jarak jauh maka dengan seketika itu Kitab Al -- Qur'an ditarik dengan ilmu kesaktiannya sehingga terlempar keudara setinggi lebih kurang empat ratus meter dan jatuh ketangan isteri beliau sehingga beliau semakin panas hatinya. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Kemudian kata isteri beliau nenek Siti Saleh Kmat ini mengatakan coba kau ambil selendang dari kepala ku dari jarak yang jauh sedangkan aku tetap di atas bukit Buayo, maka nenek Imam Joyo mengambilnya dengan jarak yang jauh sehingga selendang itu terbang ke udara di tarik oleh nenek Imam Joyo dengan ilmu kesaktiannya sehingga terbang selendang itu ketangan Imam Joyo.