Mohon tunggu...
Abdul Malik
Abdul Malik Mohon Tunggu... Penulis seni - penulis seni budaya

penulis seni. tinggal di malang, ig:adakurakurabirudikebonagung. buku yang sudah terbit: dari ang hien hoo, ratna indraswari ibrahim hingga hikajat kebonagung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pelangi Sastra Malang

22 Januari 2018   07:27 Diperbarui: 22 Januari 2018   08:43 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Denny mencatat, buku-buku di atas tidak mudah ditemukan sehingga mereka yang bergiat di ranah sastra hari ini di Malang sulit menganalisa jejak puitika sastrawan Malang tahun 1950-an misalnya. Denny menyebut dirinya sebagai 'generasi yang terputus' dari masa lalu di Malang.

Buku-buku sastra lawas diperolehnya lewat perpustakaan pribadi Henricus Supriyanto di Wendit, perpustakaan Rumah Budaya Ratna Indraswari Ibrahim di Jl.Diponegoro, dan beberapa pusat buku loakan di Malang. Beruntung, Lila Ratih Komala yang pernah aktif dan produktif di Malang tahun 1970-an, mendokumentasikan karya-karya nya yang pernah diterbitkan dan dimuat di media cetak dengan rapi.Tinggal fotocopy.

Setelah bahan-bahan kepustakaan sudah cukup lengkap, Denny Mizhar menggelar Pelangi Sastra Malang # 16 "Membaca Sastra Malang" di Universitas Merdeka Malang, 24 Desember 2011. Bekerja sama dengan Komunitas Sastra Titik Universitas Merdeka Malang menghadirkan Prof Djoko Saryono, Kholid Amrulloh dan Aridia Elwiq PR sebagai narasumber. Serampung acara tersebut, Mbak Donik panggilan akrab A Elwiq PR menulis catatan Senja Magenta di Langit Merdeka:

"Memasuki era 1980-an, muncul Majalah Iklim di Malang, diterbitkan oleh komunitas Teater Ideot. Majalah ini menjadi tolok ukur perkembangan sastra di kota Malang yang pertumbuhannya dicermati produser seni dan humaniora Radio Nederland. Sejak 2002 mulai dijajaki dan membuahkan kerjasama dengan radio internasional ini pada 2005. Kerja seni yang dimotori Teater Gagab Malang yang salahsatu dedengkotnya "alumni" Iklim. Bukan tanpa alasan, betul, jatuhnya pilihan untuk merayakan 400 tahun Rembrandt bersama kawan-kawan teater Gagab bermula dari akumulasi kerja seorang Iman Suwongso yang terendus sejak ia menjadi salah satu redaktur di majalah tersebut. Begitulah, sastra di Malang memusar bersama teater Ideot, Gagab, Melarat dan Slendro."

Mendapatkan majalah Iklim sebanyak 4 edisi juga bukan perkara mudah.

Dalam forum tersebut, (masih dalam catatan A Elwiq PR), Profesor Djoko Saryono menyebut nama sastrawan Purnawan Condronegoro, juga kritikus sastra asal Malang yang berpengaruh, yakni Uman Nulus dan Abbas Lutfi.

Sejumlah sastrawan yang sempat singgah di Malang, menjadi bahasan Prof Djoko Saryono: Sapardi Djoko Damono, Satya Graha Urip,Kuntowijoyo, Suripan Sadi Hutomo, Emil Sanossa (kini menetap di Sengkaling), Dukut Imam Widodo, Leonardus Onny Wiranda.

"Toh, Prof Djoko dengan lugas pun menyebut SBY yang pernah mampir ngangsu kawruh di SPG Malang, pernah pada masa sekolah menulis cerpen dalam bahasa Jawa dan menurut Profesor, cukup baik."

Denny Mizhar membuktikan keseriusannya menelaah sejarah sastra di Malang. Denny bersama kawan-kawan Pelangi Sastra Malang menggelar diskusi Membaca Dinamika Kesusastraan di Kota Malang di rumah Tengsoe Tjahjono, Perum Dirgantara, Malang, Sabtu 22 Februari 2014. Yusri Fajar, Prof Djoko Sarjono, Tengsoe Tjahjono menjadi narasumber. Acara ini sekaligus merupakan pamitan Tengsoe Tjahjono menjadi dosen di Hankuk University, Seoul, Korea Selatan.

Kehidupan sastra di Malang tak bisa sepenuhnya dipisahkan dari koran Suara Indonesia yang terbit tahun 1981 hingga 1987 . Suara Indonesia menyediakan halaman sastra tiap minggu. Dari halaman sastra ini terpublikasikan puisi, cerpen, esai dari penulis Malang. Prof Djoko Saryono adalah salah satu penulis esai yang sering dimuat. Dimanakah kita bisa membaca seluruh edisi koran Suara Indonesia?

Denny Mizhar dan Pelangi Sastra Malang makin sering mendapat undangan dan permintaan membuat program sastra, baik di Malang maupun luar kota. Denny Mizhar mendapat undangan sebagai peserta Temu Sastrawan Mitra Praja Utama XIII di Banten, 15-18 Nopember 2013, Pelangi Sastra Malang mendapat undangan dari ASAS Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung di acara diskusi dan Pertemuan Sastrawan Nasional, 25-27 April 2014.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun