Sebagai contoh, tema keadilan sosial dapat dianalisis melalui ayat-ayat yang berbicara tentang zakat, perlindungan terhadap fakir miskin, dan prinsip musyawarah. Metode ini memungkinkan Al-Qur'an tetap relevan dengan konteks zaman yang terus berubah.
Ra'yi Mahmud (yang terpuji): Menggunakan logika yang didasarkan pada pemahaman mendalam tentang Bahasa Arab, konteks Sejarah, dan prinsip syariat.
Ra'yi Mazmum (yang tercela): Penafsiran yang tidak didasarkan pada kaidah syariat atau prinsip keilmuan yang benar.Â
>>Berdasarkan Metodenya:
Metode Tahlili (Analitis)
Metode Tahlili adalah metode menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an secara detail dan mendalam, ayat per-ayat atau kata per-kata. Serta membahas aspek bahasa, asbabun nuzul, hukum, dan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap ayat. Contoh: Tafsir Al-Jalalain.
Metode Ijmali (Global)
Metode Ijmali adalah metode yang menjelaskan ayat-ayat Al-Qur'an secara umum dan sederhana, tanpa pembahasan yang terlalu mendalam. Cocok untuk pembaca yang ingin memahami makna global ayat. Contoh: Tafsir Al-Muyassar.Â
Metode Maudhu'I (Tematik)
Metode ini dengan menyusun ayat-ayat Al-Qur'an berdasarkan tema tertentu, kemudian menjelaskan tema tersebut secara menyeluruh. Cocok untuk membahas isu-isu spesifik seperti akhlak, ekonomi, atau pendidikan dalam Islam. Contoh: Kajian tentang keadilan sosial dalam Al-Qur'an.
Metode Muqarran (Perbandingan)