Mohon tunggu...
Kurnia Trisno Yudhonegoro
Kurnia Trisno Yudhonegoro Mohon Tunggu... Administrasi - Agricultural,Economic consultant and military enthusiast

Agricultural,Economic consultant and military enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Coronavirus dan Proyek Ibu Kota Baru: Saatnya Realistis Menghadapi Kenyataan

27 Maret 2020   15:48 Diperbarui: 27 Maret 2020   15:54 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk MRT dan LRT, karena dari pengalaman di Jakarta, mereka membutuhkan waktu antara 3 -- 4 tahun untuk dibangun. Di Jakarta malahan 5 tahun, namun asumsi penulis karena disana belum ada bangunan dan tidak perlu memindahkan apa-apa, maka bisa lebih cepat setahun. MRT dan LRT mutlak sudah harus beroperasi per 2024 karena penduduknya juga sudah pindah pada 2024.  

Instalasi militer memrlukan pembangunan yang juga lebih cepat, karena instalasi seperti Arhanud dan Bandara militer jelas membutuhkan waktu yang lama. Belum lagi proses instalasi peralatan Command & Control  yang harus redundant dan tahan serangan. Karena prinsip dasar dari operasi militer adalah adanya rantai komando dan penyampaian komando yang jelas, dari Presiden, melalui Menteri Pertahanan, kepada Panglima TNI. Sehingga instalasi militer dan Mabes TNI jelas harus terlebih dahulu dimulai.

Selanjutnya ketersediaan dana harus ada sekitar 6 bulan sebelumnya, mengapa? Ya karena pasti ada lelang, uang muka barang konstruksi dan sebagainya, dimana bahkan sebelum proyek dimulai, sudah harus ada capital outlay terlebih dahulu.

Setelah kita memahami kapan harus tersedia dananya, sekarang mari kita lihat kondisi keuangan sumber dana untuk pembangunan ibukota baru kita

Kondisi Ketersediaan Dana

Dalam rencana pembangunan ibukota negara, BAPPENAS memperlihatkan bahwa akan terdapat 3 sumber dana yang digunakan. Mayoritas adalah dari KPBU (Kerjasama Pembangunan dengan Badan Usaha), Selanjutnya dari Swasta dan terakhir dari APBN. Mari kita lihat masing masing kondisi ketersediaan dananya.

                Swasta

Peranan sektor swasta dalam pembangunan ibukota baru terdiri dari dua pihak, yaitu swasta luar negeri dan dalam negeri.

Kondisi Swasta LN akan diwakili oleh ketiga Dewan Pengarah pembangunan IKN, yaitu dari UAE, Softbank, dan GB (Britania Raya).

                Kondisi UAE saat ini tidak dalam kondisi yang menggembirakan. Untuk menghadapi pandemic coronavirus, UAE telah menggelontorkan anggaran sebesar 61 Milyar US$ untuk stimulus / sekurangnya 800 Trilyun Rupiah pada anggaran tahun 2020.

Parahnya lagi, akibat ambruknya harga minyak ke level 30 US$ per barrel, APBN UAE juga jebol, karena untuk imbang saja membutuhkan US$ 70/Barrel. Harga minyak diperkirakan tidak akan sembuh hingga pertengahan 2021. Sehingga menjadi sebuah pertanyaan, apakah UAE tetap sanggup untuk memenuhi komitmen mereka setidaknya pada 2023?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun