Aku membuka pesan ibu di ponsel, hari ini ibu meminta kepadaku untuk mentransferkan beberapa uang, karena adik ku tengah sakit dan sudah tiga hari belum sembuh. Dan aku pun tidak punya uang sama sekali, terpaksa aku harus meminjam uang kembali kepada Geertz. Untungnya Geertz menjawab telfon dan mengerti keadaanku, ia membantuku.
Tetapi begitulah kehidupanku, yang tak pernah berhenti menelan rasa sakit. Aku pernah bertanya- tanya? , Apa aku kurang ke gereja?, Atau kehidupanku memang semakin tidak jelas?, Atau aku sudah dewasa?, Ketika malam mulai menghamparkan kegelapanya, kamar tidur adalah tempat dimana semua semesta pikiran saling beradu dengan air mata.
Aku masih teringat kata- kata pelanggan itu "Pesawat harus berani menghadapi angin yang tidak seirama, harus tetap terbang walau kemungkinan badai akan ada." Aku membuat pesawat kertas kemudian ku terbangkan melalui jendela kamarku. Ia tetap terbang walau pada akhirnya tetap jatuh.