Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Teacher St Bellarminus-Jakarta, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Observer of Social Interaction, Catechist in the Parish.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Teman Sebaya Yang Ikut Membentuk Kepribadian Kita: Anugerah Atau Musibah?

30 Juli 2025   15:15 Diperbarui: 30 Juli 2025   15:15 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi teman. (Sumber: https://www.bola.com/ragam/read/4612280/36-kata-kata-mutiara-persahabatan-jarak-jauh-bikin-langgeng)

Dukungan teman yang positif bisa membuat kita makin pede, bersemangat, dan termotivasi untuk berkembang. Saya suka mengamati teman-teman yang berhasil dalam beberapa bidang tertentu. Bukan karena ia orang mapan, tetapi karena mampu menjaga lingkaran pertemanannya. 

Dulu, waktu SMA, ada seorang teman sekelas yang supel  dan ramah. Dalam hitungan menit, ia bisa tiba-tiba akrab dengan orang yang baru dikenalnya. Saya belum pernah melihatnya pergi bersama teman-teman lainnya. 

Ia selalu punya seribu satu alasan untuk menolak dengan halus ajakan teman-teman untuk berkumpul bersama, misalnya mau belajar bermain gitar , atau mau mengerjakan tugas-tugas sekolah.

Kisah ini menginspirasi pembaca agar berani memilih lingkungan pertemanan yang sehat dan tetap setia pada diri sendiri di tengah berbagai tekanan sosial.

Pengaruh teman sebaya atau pertemanan sangat besar dalam kehidupan anak muda, baik positif maupun negatif. Teman khususnya teman sebaya bisa membentuk pola pikir kita, gaya hidup, dan identitas diri kita. Misalnya tren fashion, musik, sampai cara bersosialisasi.

Baca juga: Membangun Karakter Dasar, Usaha Berkelanjutan Bagi Perkembangan Siswa

Beberapa kali saya merasakan bahwa teman-teman bisa menjadi sumber dukungan ketika kurang semangat, sedih, dan mengajak jalan bareng. Ini bisa mengubah suasana sedih jadi ceria. 

Tapi, tekanan sosial kadang bikin anak muda ikut-ikutan hal negatif. Misalnya merokok, minum alkohol atau sejenisnya demi diterima oleh kelompoknya.

Kalau dipikir-pikir, kualitas pertemanan punya pengaruh yang menentukan, kalau mendukung maka efeknya positif; sebaliknya kalau toxic, bisa menurunkan kesehatan mental atau membuat perilaku yang menyimpang.

Pada akhirnya, anak muda harus pandai memilih teman dan berani jadi diri sendiri, tapi tetap terbuka buat belajar hal positif dari siapa aja.***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun