Memiliki teman memang menyenangkan, apalagi kalau teman tersebut memiliki sifat baik. Mengenal teman, dimulai sejak masa kecil, yaitu teman-teman sebaya.
Teman sebaya itu sebenarnya menjadi elemen penting karena ikut membentuk karakter dan kebiasaan kita. Kadang, support mereka bikin kita berani mencoba hal baru, berprestasi, atau tumbuh jadi pribadi yang lebih baik.Â
Tapi, nggak jarang juga, tekanan dari lingkungan pertemanan justru membuat kita merasa harus ikut-ikutan. Padahal, sebenarnya nggak sesuai sama hati nurani kita hanya demi nggak jadi 'alien' di kelompok sendiri. Mungkin Anda pernah punya pengalaman yang paling terasa dalam hidup ketika mengalami pengaruh dari teman sebaya?Â
Ketika masih SMA, saya termasuk remaja yang sering diasosiasikan sebagai anak supel dan mudah bergaul. Dalam keseharian, saya sering merasa punya dua pilihan---antara mengikuti ajakan teman-teman untuk hangout atau menuntaskan tanggung jawab di rumah dan sekolah.Â
Baca juga:Â Lansia dan Cerita Tiada Habis: Mengapa Mereka Suka Bicara?
Di satu sisi, kadang, saya juga takut, dibilang nggak asik kalau menolak ajakan.Tapi, akhirnya saya pun menolak ajakan teman tersebut. Di sisi lain, ada kepuasan tersendiri kalau bisa menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. saya tidak kehilanganÂ
Lama kelamaan, teman-teman tidak ada lagi yang mengajak pergi. Beruntungnya, saya tidak kehilangan teman-teman itu. Pada akhirnya, saya mulai sadar, memilih prioritas bukan berarti kehilangan teman. Justru, teman sejati akan tetap mendukung keputusan yang terbaik buat diri saya. Ya, saya pun makin pede untuk menentukan batasan dan makin paham arti pentingnya pertemanan yang sehat.
Mungkin tidak banyak yang menyadari bahwa dukungan teman yang baik, bisa membuat hari-hari kita tuh lebih ringan. Menemukan lingkungan pertemanan  yang saling mendukung memang butuh waktu. Saya seolah disadarkan bahwa kunci untuk tumbuh dan bahagia di masa muda, adalah menjadi diri sendiri dan tetap menjaga hubungan yang sehat dengan teman.
Zaman sekarang, pengalaman seperti itu bisa menjadi sumber inspirasi bagi orang-orang muda. Coba Anda bayangkan, bagaimana teman sebaya punya peran penting dalam membentuk karakter anak muda.Â