Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Memahami 6 Langkah Menumbuhkan "Trust and Safety" dalam Coaching

23 Juli 2021   13:17 Diperbarui: 23 Juli 2021   13:24 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menumbuhkan trust and safety dalam coaching (sumber Freepik.com)

Di dalam menumbuhkan trust and safety diperlukan effective communication yaitu berkaitan dengan kemampuan coach berkomunikasi secara lugas, sederhana dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh klien.

Trust and safety terwujud adanya Effective communication (Freepik.com)
Trust and safety terwujud adanya Effective communication (Freepik.com)

Berikut ini beberapa aspek yang berhubungan dengan effective communication:

  • Using Appropriate Language

Gunakan bahasa yang tepat, hindari istilah atau jargon yang berpotensi menimbulkan salah paham. Jangan menggunakan bahasa yang berpotensi menyinggung SARA.

  • Be Clear and Direct in Providing Feedback

Ketika coach menyampaikan feedback atau umpan balik sampaikan langsung dengan bahasa yang jelas, singkat dan padat. Feedback hanya diberikan sebagai hasil dari eksplorasi dan pengamatan coach selama proses coaching dan bukan merupakan asumsi pribadi.

  • Reframing

Setiap orang melihat dari realitas dari kerangka pandang tertentu. Reframing atau membingkai ulang bertujuan membebaskan pikiran kita dari keterbatasan skenario dengan memperluas perspektif. Misalnya memandang dari jendela ukuran 3x3 meter akan berbeda dengan memandang dari jendela berukuran 1x1 meter.

  • Metaphor and Analogy

Ungkapan klien menggunakan metafora (bahasa kiasan) dan analogi (perumpamaan) bisa memberikan informasi berharga yang dapat digali lebih lanjut. Misalnya ungkapan klien "Saya seperti hendak melangkah ke suatu tempat, namun kaki saya yang satu masih tersangkut."

"Coaching adalah perjalanan di mana coach dan klien saling menghormati peran dan tanggung jawab satu sama lain."

---

Keberhasilan coaching ditentukan dari seberapa besar trust dan safety antara coach dan klien. Walaupun ada timbal balik, namun coach harus berinisiatif untuk membangun kedekatan dan kemitraan dengan klien.

Komunikasi yang efektif dapat terwujud ketika coach menaruh empati yang besar kepada klien. Ia bersedia hadir sepenuhnya untuk mendengarkan dan melakukan eksplorasi tiada henti. Semakin banyak informasi maka semakin terbuka solusi. (KB)

Rujukan: Falaq Arsendatama, Al. (2021). Professional Coach Certification Program. Jakarta: Kognisio PT Cipta Adhi Potensia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun