Mohon tunggu...
Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Mohon Tunggu... Guru - Learning facilitator in SMA Sugar Group

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat dan bercita² menghasilkan karya buku solo melalui penerbit mayor. (Learning facilitator di Sugar Group Schools sejak 2009, SMA Lazuardi 2000-2008; Guru Penggerak Angkatan 5; Pembicara Kelas Kemerdekaan di Temu Pendidik Nusantara ke 9; Pemenang Terbaik Kategori Guru Inovatif SMA Tingkat Provinsi-Apresiasi GTK HGN 2023; Menulis Buku Antologi "Belajar Berkarya dan Berbagi"; Buku Antologi "Pelita Kegelapan"; Menulis di kolom Kompas.com; Juara II Lomba Opini Menyikapi Urbanisasi ke Jakarta Setelah Lebaran yang diselenggarakan Komunitas Kompasianer Jakarta)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Literasi Tidak Sesederhana Membaca dan PBL sebagai Solusi Melatih Literasi

18 April 2024   14:56 Diperbarui: 25 April 2024   13:51 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membaca. (Dok Shutterstock via Kompas.com)

Oleh: Krisanti_kazan

Melansir dari salah satu penjelasan di komponen raporpendidikan.kemdikbud.go.id, "Kemampuan Literasi adalah kemampuan peserta didik dalam memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar dapat berkontribusi secara produktif di masyarakat."

Literasi sering kali diasosiasikan dengan kemampuan membaca dan menulis, namun sebenarnya memiliki dimensi yang lebih luas dan kompleks. Literasi adalah lebih dari sekadar kemampuan membaca dan menulis. 

Literasi mencakup pemahaman yang mendalam tentang berbagai media, keterampilan berpikir kritis, serta kemampuan untuk menginterpretasikan dan menghasilkan informasi. 

Membaca buku di perpustakaan (Sumber: Dokumentasi pribadi krisanti_kazan)
Membaca buku di perpustakaan (Sumber: Dokumentasi pribadi krisanti_kazan)


Kemampuan literasi sejatinya sudah ada pada diri setiap anak. Kemampuan tersebut secara alami akan berkembang sesuai perkembangan otak dan usia anak. 

Perkembangan literasi akan berjalan dengan baik jika diberi pemantik dan secara konsisten dilakukan oleh orangtua, guru, dan lingkungan sekitarnya melalui kegiatan-kegiatan sederhana yang kontekstual.

Baca juga: Literasi Itu Sehari-hari, Bukan Hanya Milik Pelajaran Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris

Mengapa Literasi Penting?

Literasi bukan hanya tentang memahami kata-kata di halaman, tetapi juga tentang memahami dunia di sekitar kita. Kemampuan membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan membantu anak-anak memperoleh pengetahuan, mengekspresikan pikiran mereka, dan berinteraksi dengan dunia secara efektif.

Literasi membantu dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Ketika seseorang terbiasa membaca dan memproses informasi secara sistematis, mereka belajar untuk mengidentifikasi argumen yang kuat, memahami perspektif yang berbeda, dan mengambil keputusan yang bijak.

Ada 6 literasi dasar yang harus kita ketahui dan miliki yaitu: Literasi Baca Tulis, Literasi Numerasi, Literasi Sains, Literasi Digital, Literasi Finansial, dan Literasi Budaya dan Kewargaan. 

Dalam kehidupan sehari-hari, penerapan literasi sangat luas, misalnya: Membaca buku atau artikel di internet yang menyajikan informasi untuk menambah wawasan. Menyimak video pembelajaran dan membuat ringkasannya. Membuat sticky note atau poster yang diletakan di dinding berisi motivasi atau imbauan.

Apa saja yang menyebabkan kurangnya literasi? Sebagai contoh banyaknya kasus yang terjadi, ada faktor internal dan eksternal yang menyebabkan kurangnya literasi. 

Faktor internal seperti rendahnya kemampuan intelegensi siswa, rendahnya minat belajar siswa, dan rendahnya motivasi belajar siswa. Kemudian faktor eksternal seperti kurangnya perhatian orang tua, pengaruh televis dan handphone, pengaruh teman-teman bermain, kemampuan guru, dan sarana prasarana yang belum mendukung.

Presentasi hasil project (Sumber: Dokumentasi pribadi krisanti_kazan)
Presentasi hasil project (Sumber: Dokumentasi pribadi krisanti_kazan)

Apa Itu Project Based Learning?

Salah satu pendekatan yang efektif untuk memperluas literasi anak adalah Project Based Learning (PBL). Mari kita telaah bagaimana PBL dapat menjadi solusi yang kuat dalam mengembangkan literasi yang holistik pada anak-anak. 

PBL adalah pendekatan pembelajaran di mana siswa mempelajari konsep melalui proyek-proyek yang memerlukan pemecahan masalah, penelitian, dan kolaborasi. Dalam konteks literasi, PBL memungkinkan siswa untuk memahami konten secara mendalam melalui proyek-proyek yang menggugah imajinasi dan kreativitas mereka.

Model pembelajaran PBL ini tidak hanya fokus pada hasil akhirnya, namun lebih menekankan pada proses bagaimana siswa dapat memecahkan masalahnya dan akhirnya dapat menghasilkan sebuah produk. 

Pendekatan ini membuat siswa mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dengan berpartisipasi aktif dalam pengerjakan proyeknya. Hal ini tentu saja lebih menantang daripada hanya duduk diam mendengarkan penjelasan guru atau membaca buku kemudian mengerjakan kuis atau tes.

Bagaimana PBL Membantu Memperluas Literasi?

Peningkatan Motivasi Belajar.

Dengan fokus pada proyek-proyek yang menarik dan bermakna, PBL dapat meningkatkan motivasi belajar anak-anak. Mereka terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran karena mereka memiliki kontrol atas proyek mereka sendiri.

Pengembangan Keterampilan Literasi yang Holistik.

Melalui PBL, anak-anak tidak hanya meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, tetapi juga mengembangkan keterampilan berpikir kritis, berkomunikasi, dan berkolaborasi. Mereka belajar bagaimana menyusun informasi, mengevaluasi sumber daya, dan menyampaikan ide-ide mereka dengan jelas.

Penerapan Konten dalam Konteks Nyata.

Proyek-proyek PBL sering kali berbasis pada masalah nyata di dunia nyata. Ini memungkinkan anak-anak untuk menerapkan apa yang mereka pelajari dalam konteks yang relevan dan bermakna. Mereka belajar bagaimana menggunakan literasi mereka untuk memecahkan masalah sehari-hari.

Pembelajaran Kolaboratif.

PBL mendorong kolaborasi dan kerja tim. Anak-anak belajar bagaimana bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama, berbagi ide, dan memecahkan masalah bersama-sama. Ini membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang penting, sambil memperluas literasi mereka.

Baca juga: Contoh Pertanyaan Refleksi dalam Proses Project-Based Learning

Implementasi PBL dalam Pendidikan

Untuk menerapkan PBL secara efektif, guru perlu merancang proyek-proyek yang relevan, menantang, dan bermakna, yang memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi topik tertentu secara mendalam. Mereka juga perlu memberikan bimbingan yang tepat dan umpan balik yang konstruktif selama seluruh proses pembelajaran. 

Sebelum masuk ke materi, guru harus memberikan pertanyaan mendasar terkait materi yang akan dipelajari. Pertanyaan tersebut bisa dikemas dalam studi kasus di dunia nyata dilanjutkan dengan penelusuran lebih mendalam.

Baca contoh PBL: Belajar dari Pedagang Makanan, Pembelajaran Kimia Berbasis Proyek Materi Laju Reaksi

Kolaborasi berbasis proyek literasi (Sumber: Dokumentasi pribadi krisanti_kazan)
Kolaborasi berbasis proyek literasi (Sumber: Dokumentasi pribadi krisanti_kazan)

Baca contoh Literasi Digital: Melatih Literasi Digital dan Keterampilan 5C Memanfaatkan Tools Online Padlet

Kesimpulannya, Project Based Learning adalah pendekatan yang kuat dalam mengembangkan literasi anak-anak secara holistik. Ini tidak hanya membantu mereka meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, dan berkolaborasi. 

Dengan PBL, anak-anak dapat belajar bagaimana menerapkan literasi mereka dalam konteks dunia nyata, mempersiapkan mereka untuk sukses dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka.

Melalui memanfaatkan pendekatan ini, kita dapat memperluas pemahaman tentang literasi dan memberikan anak-anak alat yang mereka butuhkan untuk berhasil dalam era informasi yang terus berubah. Salam literasi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun