Mohon tunggu...
Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Mohon Tunggu... Guru - Learning facilitator in SMA Sugar Group

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat. (Learning facilitator di Sugar Group Schools sejak 2009, SMA Lazuardi 2000-2008; Guru Penggerak Angkatan 5; Pemenang Terbaik Kategori Guru Inovatif SMA Tingkat Provinsi-Apresiasi GTK HGN 2023; Menulis Buku Antologi "Belajar Berkarya dan Berbagi"; Buku Antologi "Pelita Kegelapan"; Menulis di kolom Kompas.com)

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Belanja Bijak: Waspadai Godaan Konsumtif Promo Ramadan dan Solusinya

21 Maret 2024   04:56 Diperbarui: 21 Maret 2024   04:57 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi konsumtif (freepik/kitzcorner)

Oleh: Krisanti_kazan

Saat ini saya sudah pada fase tidak ada keinginan berbelanja keperluan pribadi terutama keperluan sekunder dan tersier yang bersifat konsumtif. Sejak mempraktikkan frugal living beberapa tahun belakangan ini, saya mulai terbiasa untuk membuat skala prioritas dalam membeli keperluan rumah/pribadi. Promo Ramadan yang kadang kami manfaatkan adalah promo tiket mudik dan promo belanja keperluan dapur. 

Hal ini tidak terlalu mudah bagi saya dan suami karena memang kami sangat berusaha keras menghindari membeli barang jika harus mencicil apalagi yang bukan bersifat penting sekali. Kami mulai terbiasa menabung selama beberapa lama untuk bisa membeli suatu barang secara cash. Sulit di awal tetapi akhirnya bisa dijalani setelah “memaksa” diri untuk menahan keinginan dan memprioritaskan kebutuhan. 

Sebenarnya apa perbedaan kebutuhan dan keinginan? Menurut buku Manajemen Inovasi dalam Bisnis, Ridwan Basalamah, Ahmad Erwaedy, dkk (2021), kebutuhan yaitu rasa kurang yang timbul pada diri seseorang yang harus segera dipenuhi, sedangkan keinginan merupakan kebutuhan yang belum menjadi prioritas. 

Secara sederhana, kebutuhan adalah keinginan manusia terhadap suatu barang dan jasa yang harus dipenuhi guna mempertahankan kehidupannya (contoh: makan, minum). Sementara keinginan adalah sesuatu hal yang ingin kita miliki, tetapi apabila tidak berhasil mendapatkannya maka tidak akan berpengaruh besar pada kelangsungan hidup (contoh: makan di cafe padahal makan di warung nasi biasa juga bisa membuat perut kenyang). 

Baca juga: Outwear dan Baju Warna Netral: Penyelamat Padu Padan Baju Lebaran

Mari kita menghindari perilaku konsumtif. Apa itu perilaku konsumtif? Perilaku konsumtif adalah perilaku atau gaya hidup individu yang senang membelanjakan uangnya tanpa pertimbangan yang matang. Sedangkan menurut Setiaji dalam Konsumerisme (1995) menyatakan bahwa perilaku konsumtif adalah perilaku berlebihan dan membabi buta dalam membeli suatu barang. Belanja tanpa prioritas dan tidak sesuai kebutuhan termasuk dalam ciri perilaku konsumtif.

Baca juga: New Luxurious dengan Prinsip Frugal Living

Nah bagi yang belum bisa melakukan hal tersebut, ada baiknya kita mulai mencoba berlatih menahan godaan-godaan promo yang bersliweran terutama di saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri. Menjelang bulan Ramadan, kita seringkali dibanjiri dengan berbagai penawaran promosi dari berbagai toko dan pusat perbelanjaan. 

Diskon besar-besaran, paket hemat, dan promo menarik lainnya seringkali menggiurkan untuk dimanfaatkan. Namun, di tengah kegembiraan menyambut bulan suci ini, ada baiknya juga untuk tetap berhati-hati dan bijak dalam berbelanja. Terlalu tergiur dengan promo-promo dapat berpotensi merugikan finansial Anda dalam jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun