Mohon tunggu...
Koteka Kompasiana
Koteka Kompasiana Mohon Tunggu... Administrasi - Komunitas Traveler Kompasiana

KOTeKA (Komunitas Traveler Kompasiana) Selalu dibawa kemana saja dan tiada gantinya. | Koteka adalah komunitas yang didesain untuk membebaskan jiwa-jiwa merdeka. | Anda bebas menuliskan apapun yang berkaitan dengan serba-serbi traveling. | Terbentuk: 20 April 2015, Founder: Pepih Nugraha, Co-founder: Wardah Fajri, Nanang Diyanto, Dhave Danang, Olive Bendon, Gana Stegmann, Arif Lukman Hakim, Isjet, Ella | Segeralah join FB @KOTeka (Komunitas Traveler Kompasiana) Twitter@kotekasiana, Instagram @kotekasiana dan like fanspage-nya. Senang jika menulis di Kompasiana, memberi tag Koteka dan Kotekasiana di tiap tulisan anda! E-mail: Kotekakompasiana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Event Komunitas Online Artikel Utama

Ayo, Tengok Dieng, Negeri di Atas Awan dalam Kotekatalk-98

15 Juli 2022   07:00 Diperbarui: 15 Juli 2022   16:46 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sabtu ini kita berkunjung ke tempat para dewa (dok.Koteka)

Kelima, banyak tempat wisata yang pantas kita kunjungi. Tidak hanya wisata modern tapi juga alam. 

Baiklah, dari Norwegia, kita kembali ke Indonesia. Kali ini seri "Wonderful Indonesia" mengusung tema Dieng, negeri di atas awan. 

Kalian sudah pernah ke sana? Mau ke sana? Atau belum pernah ada pikiran sekalipun untuk mengunjungi daerah yang dingin, yang memiliki peninggalan candi tua, danau warna, keindahan pegunungan dan pertanian yang menarik dengan terassiringnya. Belum pernah makan tempe kemul, mie ongklok, carica paprika? Kalian harus ke sana.

Nama Dieng sendiri berasal dari kata "Dihyang" yang dalam bahasa Jawa Kuno tempat para leluhur. Maklum, daerah ketinggian di atas 2000 meter, biasanya adalah tempat para dewa karena mereka hanya berada di daerah tinggi. 

Buktinya, dalam prasasti Gunung Wule bertanggal 861 Masehi. Saking tinggi dan dinginnya, nggak heran ada upas atau embun yang seperti kristal es di permukaan Dieng. Atau wedus gembel, gumpalan awan yang dari atas, turun ke bawah perlahan-lahan.

Rambut gimbal juga merupakan satu keunikan daerah ini. Ada ruwatan untuk anak-anak yang memiliki rambut ruwet nggak bisa disisir, menyerupai gembel di pinggir jalan. 

Konon, setelah upacara anak tidak lagi memiliki rambut gembel dan hidupnya lebih baik karena hal-hal negatif dihilangkan dalam upacara adat.

Wilayah Dieng meliputi Dieng Kulon di Banjarnegara dan Dieng Wetan di Wonosobo. Sebelah barat berbatasan dengan Jabar. 

Wilayah utara  dengan wilayah pantai utara Pekalongan dan Batang (bekas Keresidenan Pekalongan). Daerah  timur berbatasan dengan Temanggung dan Magelang (bekas Keresidenan Kedu). 

Di Selatannya adalah  Kebumen. Asyik juga merencanakan tur kota-kota tersebut selama tur Dieng, bukan? Sekali mengunjungi Dieng, dua tiga kota terlampaui. 

Tidaklah heran jika Dieng dengan SDM petani, menjadi penghasil sayur-sayuran terbesar di Jawa Tengah. Daerah sehat, teman-teman. Udaranya sejuk dan banyak sayur mayur segar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Event Komunitas Online Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun