Sebagai masyarakat yang blass nggk tau apa-apa tentang pervirusan ini maka, manut pemertintah menurutku udah keputusan paling bener termasuk himbauan untuk tidak melaksanakan sholat jumat di mesjid, kalau yang ini sih ehm.. gimana ya.. kok jiwa-jiwa kemalasanku seperti sedang terfasilitasi oleh pemerintah he he he
Sampailah kita pada keputusan untuk pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) ada embel-embel darurat nya pula, ini menggambarkan kondisi negri kita sedang memprihatinkan. Memang belakangan ini situasi menjadi jauh lebih kelam dari sebelumnya ancaman covid terasa makin dekat, sayangnya tidak berbanding lurus dengan semangat perlawanan di awal masuknya wabah ini ke Indonesia, udah kehabisan energi ni.. Ternyata mempertahankan jauh lebih sulit dari memulai bosque.
Hanya ada satu perkara yaitu jangan takut imun adalah kunci, abaikan berita terkait covid19 caranya dengan mengurangi intensitas media sosial kalau perlu dengan sangat radikal ganti aja dengan main game, netflixan, belajar nulis, apapun itu pokoknya kegiatan yang membuat waktumu habis di rumah. itu cukup mujarab untuk lupa dengan corona.
Kendatipun demikian upaya untuk tidak terpapar covid19, dengan mengabaikan informasi lalu asik sendiri, seolah situasi baik-baik saja, menutup diri dari kenyataan bahwa banyaknya korban terus berjatuhan. Sadar atau tidak, sikap seperti itu egois dan narsistik kawan.. merasa diri sendiri paling penting dan utama sehingga tidak mampu berempati. Janganlah kau lupa, sikap seperti itu tidak juga membuat pandemi ini berhenti. Kamu boleh Anosmia kehilangan indra penciuman tapi nurani jangan.