Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Simak Hal-hal yang Perlu Dipertimbangkan untuk Memulai Karir sebagai Atlet

7 Oktober 2021   14:20 Diperbarui: 8 Oktober 2021   13:51 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi atlet (sumber: PEXElS/Pixabay)

Beberapa bulan yang lalu ajang olahraga internasional, Olimpiade Tokyo 2020 diselenggarakan. Kemenangan beberapa atlet Indonesia disambut bahagia.

Apalagi, saat ini, banyak para atlet sedang berjuang di Pon XX Papua 2021 mewakili daerah masing-masing. Pasti terbayang bagaimana bangganya, bukan?

Profesi atlet semakin diminati, entah yang bermula dari hobi ataupun mereka yang sedari awal ingin menjadikan profesi atlet menjadi impiannya.

Menjadi atlet ternyata lebih sulit dari yang kita bayangkan, karena menjadi atlet merupakan bentuk bela negara. Maka, menjadi seorang atlet  banyak sekali yang harus kalian siapkan mulai dari fisik bahkan mental sekalipun.

Lalu, apa saja yang perlu disiapkan ketika ingin menjadi seorang atlet dan apa saja tantangan yang akan dihadapi kedepannya?

1. Bagaimana Bila Anak Berkata Ingin Jadi seperti Kakak Greysia?

Peraih medali emas olimpiade, Greysia Polii. Gambar: badmintonindonesia via Kompas
Peraih medali emas olimpiade, Greysia Polii. Gambar: badmintonindonesia via Kompas

Keberhasilan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu meraih medali emas Olimpiade pasti memberikan inspirasi bagi banyak orang. Tak terkecuali bagi anak-anak. 

Selain demam bulutangkis melanda dimana-mana di seluruh negeri, profesi atlet tiba-tiba menjadi profesi yang banyak dibicarakan. Profesi atlet dipandang belum menjanjikan. Tetapi keinginan anak terkadang berbeda.

Walaupun regenerasi terbukti tetap berjalan dengan munculnya atlet-atlet berprestasi dari masa ke masa. Tetapi, tak dapat dipungkiri bahwa di kita ini masih ada beberapa profesi yang dianggap menjanjikan.

Lalu, bagaimana bila anak ingin menjadi atlet? dan bagaimana para orang tua menyikapinya? (Baca selengkapnya)

2. Ingin Jadi Atlet, Yuk Simak 4 Poin Penting Berikut Ini Sebelum Terlanjur Nyemplung!

Ilustrasi anak-anak yang sedang berlatih di klub olahraga - Sumber: Circle Gymnastic Club via bola.kompas.com
Ilustrasi anak-anak yang sedang berlatih di klub olahraga - Sumber: Circle Gymnastic Club via bola.kompas.com
Saat ini profesi atlet sudah mulai dilirik. Bagaimana tidak, seseorang melakukan hal yang disenangi namun dapat pula berprestasi dan menjadi pegangan hidup.

Mendapatkan upah yang tinggi. Lalu mendapatkan bonus yang besar, pekerjaan, hingga jaminan hari tua. Namun itu semua merupakan hal manis yang muncul dan terlihat di permukaan. 

Dibalik itu semua kita tidak tahu bagaimana perjuangan dan pengorbanan ketika mereka memulai langkah dan memutuskan untuk menjadi atlet sebagai pilihan hidup.

Pertimbangkan 4 poin penting berikut, sebagai bahan pertimbangan sebelum terlanjur nyemplung dan berkarier menjadi seorang atlet atau olahragawan. (Baca selengkapnya)

3. Cita-cita Jadi Atlet, Sudah Siapkah Kita dengan Tantangannya?

Ilustrasi badminton dari pixabay.com
Ilustrasi badminton dari pixabay.com

Bagaimana jika pilihan hidup sebagai atlet ada di antara sekian alternatif cita-cita? Karena ketika menang bukan saja hadiah dan penghargaan. Tapi, hadiah berupa uang sampai aset dari berbagai pihak yang mencapai miliaran rupiah nilainya di dapatkannya.

Tapi, kita hanya fokus pada frase "masa dengan gemilang saja". Padahal frase ini harus seiring sejalan dengan frase berikutnya, yaitu "ditekuni dengan total".

"Kesuksesan para atlet itu mirip fenomena gunung es. Puncak gunung es yang muncul di atas permukaan air adalah yang kita lihat sebagai sesuatu yang gemilang. Sementara di bawah permukaan air, ada bagian gunung es yang jauh lebih besar dari yang nampak di permukaan". Kata Kompasianer Pical Gadi.

Karena dibutuhkan persistensi, konsistensi bahkan pengorbanan yang besar untuk melewati semua tantangan tersebut. (Baca selengkapnya) | (IZM)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun