Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Refleksi Hari Antikorupsi, Bagaimana Jika Muatan Lokal Diganti dengan Pendidikan Seks?

11 Desember 2020   05:40 Diperbarui: 11 Desember 2020   08:55 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | KOMPAS/DIDIE SW

Korupsi telah menjadi ritual yang tak dapat lepas dari kekuasaan suatu rezim. Setiap Rezim yang berkuasa selalu berhadapan kepada penyakit masyarakat yakni korupsi. Dalam satu bulan terakhir, tercatat dua menteri kabinet Jokowi tengah berhadapan dengan masalah Korupsi.

Kompasianer Teddy Triyadi Nugroho menulis dalam pembukaan artikelnya yang menjadi salah satu terpopuler di Kompasiana kemarin (10/12). Kemudian ia melanjutkan, Pilkada serentak yang digelar bisa menjadi sarana refleksi kritis terhadap permasalahan korupsi yang kian masif terjadi di negeri ini.

Selain itu, Kompasianer Tiara Puspa Ramadanti beropini kalau sebaiknya pendidikan seks menggantikan posisi muatan lokal di kurikulum.

Seberapa penting muatan lokal bagi pendidikan saat ini?

Kedua Kompasianer tersebut rupanya adalah Mahasiswa Sosiologi UNJ dan Mahasiswa Antropologi Budaya UGM. Bagaimana kelanjutan isi artikelnya? Simak selengkapnya dalam 5 daftar konten terpopuler berikut:

Refleksi Hari Antikorupsi Sedunia: Antara Perspektif dan Masalah Moral

Permasalahan yang tidak akan pernah selesai di Indonesia ini terus dipelihara oleh sistem Pilkada yang banyak terjadi kecurangan baik secara materil maupun non- materil. Politik uang, gratifikasi, suap menyuap untuk merebut bangku kepemimpinan telah menjadi makanan sehari-hari yang kita amati.

Dengan sistem Pilkada sekarang yang hanya mengenal satu putaran, maka para calon kepala daerah akan sangat total dalam pendanaan dan lebih mementingkan materil ketimbang substantif. Hal ini yang di sinyalir akan membuka gerbang korupsi. (Baca selengkapnya)

Pilkada Serentak di Layar Kaca, Solo dan Medan Jadi Primadona

Pilkada 2020 (kolase Tribunnews Maker)
Pilkada 2020 (kolase Tribunnews Maker)
Kalau menyimak siaran televisi nasional, liputan terkait Pilkada serentak tidak segencar Pileg dan Pilpres 2019 lalu. Bisa jadi di televisi lokal di daerah yang menyelenggarakan Pilkada akan lebih semarak.

Hal ini dilakukan oleh hampir semua stasiun televisi nasional, karena saya memindahkan saluran berkali-kali, dan tetap saja, Solo dan Medan mendapat perlakuan istimewa. (Baca selengkapnya)

Bagaimana Jadinya jika Muatan Lokal Diganti dengan Pendidikan Seks

Gambar oleh Wokandapix dari Pixabay
Gambar oleh Wokandapix dari Pixabay
Seberapa penting muatan lokal bagi pendidikan saat ini? Apakah berbahasa dengan bahasa daerah menjadi hal yang lebih krusial dari pada krisis pendidikan seksual hari ini? Apakah mampu menjawab soal-soal dengan bahasa daerah mengalihkan fokus pemerintah dari tingginya angka pelecehan seksual yang dialami oleh anak dan remaja?

Jika memang begitu, ya, saya tidak kaget kalau masih ada orang di luar sana yang beropini bahwa berenang satu kolam dengan pria, bisa menyebabkan wanita hamil, guru SMP saya pernah mengatakan ini dengan lantang di depan kelas. (Baca selengkapnya)

Liburan Akhir Tahun, Andalkan Protokol Kesehatan Lagi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun