Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

PPATK 155 T, Penjudi di Indonesia Terbanyak Berapa di Dunia?

17 September 2022   07:35 Diperbarui: 17 September 2022   07:35 1924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PPATK 155, Penjudi Indonesia Terbanyak Keberapa di Dunia? (gambar: filmdaily.co)

Mari kita kembali ke Indonesia dengan angka penemuan PPATK. Disebutkan aliran dana yang ditenggarai lari ke rekening judi online sebesar 155 triliun. Jika jumlah ini dikonversikan ke total penduduk Indonesia, apakah yang terjadi?

Ayo kita hitung secara manual. Menurut data BPS pada 2021, penduduk Indonesia adalah sebanyak 273,88 juta. Usia produktif (20-60 tahun) mencapai 156,36 juta.

Jika Rp.155.000.000.000.000 dibagi dengan 156.360.000 maka hasilnya adalah Rp. 991.302,- per orang dewasa. Jumlah ini hanya 20% dari negara urutan ke-5 dengan penjudi terbanyak.

Dengan demikian, apakah judi di Indonesia masih tidak mengkhwatirkan? Atau apakah aliran uang yang terdeteksi oleh PPATK belum semuanya? Entahlah.

Meskipun demikian judi tetap adalah penyakit sosial di masyarakat. Terlebih lagi PPATK juga berkata jika rekening yang teridentifikasi mencakup berbagai golongan masyarakakat dan berbagai usia.

Apalagi judi online juga bisa bermanifestasi dalam berbagai bentuk. Baik dalam bentuk investasi atau gim online. Atau hanya sekedar iklan giveaway murahan. Jadi, bisa saja para pelaku judi bukanlah penjudi. Mereka hanyalah korban yang tidak tahu sedang dijebak.

Pemerintah harus segera turun tangan. Jangan hanya melarang judi atau memblokir situs online. Edukasi itu penting. Paling tidak pemerintah harus lebih canggih dari para bandar. Harus bisa selangkah lebih maju dan jangan hanya mengejar Bjorka saja.

**

Acek Rudy for Kompasiana

Referensi: 1 2 3 4 5

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun