Model baskom yang menutupi bagian bawah melambangkan wadah untuk menampung darah. Sementara, bagian atas fungsinya untuk menampung lintah. Tiang ini dibuat berputar melambangkan semilir angin yang dulunya meniup kain perban.
Lha, kok bisa?
Kembali ke abad pertengahan di Prancis. Tukang gunting rambut harus multi talenta, bukan hanya sekadar pekerja informal saja seperti di negara lain. Selain potong rambut, ia juga harus bisa melakukan operasi pembedahan, cabut gigi, hingga layanan penyedotan darah dengan menggunakan lintah.
Keahlian para tukang cukur rambut ini tidak datang secara otodidak. Mereka belajar ilmu medis. Tempatnya di fakultas kedokteran Paris University.
Pemerintah Prancis saat itu mengizinkan profesi barber untuk belajar ilmu kedokteran. Sebabnya karena ada paksaan dari serikat pekerja. Meskipun amatiran, namun hasil kerjaan mereka bisa diperhitungkan. Bahkan Ambroise Pare yang merupakan bapak ahli bedah modern memulai karirnya sebagai tukang gunting rambut.
Entah sejak kapan para tukang gunting rambut tidak lagi menjadi tukang bedah. Tapi, yang pasti jika masih berlaku hingga sekarang, maka barbershop akan menjadi salah satu tempat yang paling menyeramkan.
Namun, itulah kenyataannya. Tiang barbershop yang kita kenal sekarang ternyata memiliki sejarah nan unik.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI