Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Terperangkap Robot Trading, Ini Jalan Keluarnya

24 Oktober 2021   08:30 Diperbarui: 24 Oktober 2021   08:37 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terperangkap Robot Trading, Ini Jalan Keluarnya (sumber gambar: tribunnews.com)

Penipuan berkedok investasi sudah dikenal sejak zaman bapakmu dan masih tetap ada hingga kini. Modusnya adalah menawarkan profit yang menggiurkan. Untung pada bulan-bulan pertama, dan buntung pada akhirnya.

Menariknya, meskipun skema money game ini sudah dicap berbahaya, tetap saja banyak yang tergoda. Perkembangan teknologi pun dimanfaatkan untuk melakukan aksi tipu-tipu ini.

Seperti yang terjadi baru-baru ini dengan Sunton Capital. Aksi penipuan yang dilakukan berkedok investasi valuta asing (forex). Konon berasal dari Inggris. Investor dijanjikan profit yang cukup besar, pada kisaran 5 hingga 20 persen.

Alhasil suatu ketika pengelolanya raib entah kemana. Seluruh investor dikabarkan telah rugi sehingga uangnya tidak bisa lagi digunakan berinvestasi. Atau istilah kerennya; Margin Call.

Investor diyakinkan dengan sebuah teknologi yang canggih. Robot trading namanya. Istilah ini sekarang terkenal. Tersebab Sunton bukan satu-satunya yang menawarkan. Masih ada ratusan dan mungkin ribuan perusahaan investasi lainnya dengan pola yang sama.

Apa itu Robot Trading?

Ia sebenarnya adalah software AI. Mampu melakukan analisis teknikal pada perdagangan forex. Investor yang menggunakan sistem ini, tidak perlu repot lagi untuk melakukan analisis pasar. Semua transaksi jual beli dilakukan oleh robot yang sudah terotomatisasi.

Dengan kecanggihan ini, profit yang didapatkan juga besar. Ini yang membuat banyak orang berdecak kagum. Ditambah lagi, masih banyak investor di luar sana yang benar-benar memanen keuntungan besar dari sistem ini.

Banyak yang Tergoda

Situasi pandemi memaksakan orang untuk bekerja dari rumah. Pasar modal dan valuta asing pun jadi sasaran. Dapat keuntungan tanpa harus keluar rumah.

Lahirlah banyak investor newbie, terutama dari kalangan milenial. Mereka mencari jalan instan untuk meraup cuan, sekaligus sebagai ajang mendapatkan like dan followers.

Seiring waktu berjalan, para trader dan broker yang menawarkan investasi ini pun berinovasi. Publik figur pun digunakan sebagai endorser. Belum cukup, ada program opsional seperti asuransi agar uang tidak hilang dan pinjaman tambahan untuk modal perputaran. Jujur, sulit untuk tidak tergoda.

Termasuk saya sekeluarga

High Risk, High Gain, ini mungkin yang mendasari keputusan saya untuk ikut terbawa arus euforia Robot Trading. Meskipun kami tahu hingga waktu tertentu, kami harus bersiap-siap untuk kehilangan segalanya.

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan telah melakukan pemblokiran 249 situs yang tidak memiliki izin (sumber: cnbc Indonesia). Pesannya jelas, investasi ini berbahaya!

Lantas mengapa diteruskan?

Saya sekeluarga adalah contoh dari jutaan investor yang sudah kepalang tanggung. Tahu resiko, tapi ketika mau berhenti, sayang juga.

Untungnya, kami bukan Edi (nama samaran) yang saat ini sudah berada pada level canggih. Ia menikmati pendapatan 7000 USD sebulan. Total dana yang ia Kelola di bawah jaringannya sudah mencapai ratusan ribu dollar AS.

Ada skema member get member. Si Edi tidak saja menikmati uang dari hasil investasinya sendiri. Ia juga mengajak beberapa kawan untuk bergabung, sehingga bisa mendapat keuntungan tambahan dari skema ajak-mengajak tersebut.

Pikirkan Exit Strategy

Harap-harap cemas memang tidak mengenakkan. Meskipun indikator pada gawai jarang cut-loss. Seyogyanga investasi yang aman memiliki exit strategy. Ada beberapa hal yang kami lakukan, semoga ini bisa menjadi inspirasi bagi para investor yang juga sedang galau.

Sejak bergabung dengan investasi ini, kami tahu resikonya besar. Untuk itu uang yang diinvestasikan (dalam bentuk dollar AS) bukan uang yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Pertimbangannya adalah faktor return. Deposito dollar AS, sakit bunganya. Dalam setahun tidak sampai 2 persen. Untuk itu, sebagian dana dari sana pun dialihkan ke investasi ini.

Setiap bulan, profit yang kami dapatkan selalu dipindahkan ke sumber yang lebih aman, yakni rekening tabungan milik sendiri.

Saat tulisan ini dibuat, investasi sudah berjalan 6 bulan. Dengan return sekitar 8 hingga 10% per bulan, maka seharusnya 5 sampai 6 bulan lagi, modal yang diinvestasikan akan kembali.

Setelah berhasil mengamankan modal, uang yang dipakai putar selanjutnya benar-benar berasal dari profit. Kalaupun lenyap, tidak akan rugi.

Sejak bergabung 5 bulan lalu, godaan untuk menambah investasi selalu datang. Namun, tidak sedikit pun kami tergoda. Berbahaya!

Ada skema member get member. Peluang untuk mendapatkan profit besar. Meskipun jaringan saya luas, saya tidak mau mengajak para sahabat. Andaikan kalau investasi ini bodong, matilah saya dikejar-kejar orang sekampung.

Mungkin ada yang menertawakan saya. Kalau takut resiko, kenapa turut berinvestasi? Jelas, saya mudah tergoda dengan sesuatu yang menjanjikan. Mungkin lebih halusnya, saya senang dengan tantangan. Hidup adalah resiko, tidak dicoba tidak ditahu.

Serangkaian alasan ini juga dimiliki oleh para investor di luar sana. Nanti setelah terjerambab mungkin menyesal. Jadi, saran saya jika Anda termasuk investor newbie, jangan mudah tergoda. Bicarakanlah dengan yang lebih berpengalaman pada bidangnya.

Yang sudah terlanjur masuk, janganlah serakah. Ambil balik modal yang sudah diinvestasikan secepat mungkin dan amankan. Yang terpenting, jangan pernah serakah dan serakah.

Untuk lebih jelas, sila baca disini, disana, dan disitu.

Semoga bermanfaat.

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun