Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Keluar dari Kemiskinan, Intinya Kita Mampu Berkorban

1 Februari 2023   17:58 Diperbarui: 1 Februari 2023   18:03 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beruntungnya dan saya anggap sebagai "Privilage". Ada saudara yang bekerja sebagai teknisi telkomunikasi. Akhirnya bisa membawa saya ikut bekerja di Jakarta waktu itu tahun 2009 dan saya kelahiran tahun 1993. Kakak ke-3 lebih awal bekerja di restoran 2 tahun lebih awal dari saya . Itulah titik kami sekeluarga benar-benar berjuang memenuhi kebutuhan masing-masing.

****

Anak yang sudah mandiri semua di keluarga membuat orang tua saya sedikit demi sedikit dapat menyewa lahan sawah walaupun tetap menjadi buruh tani sebagai tumpuan utama.

Saya sendiri menilai bukan orang tua saya malas atau pun kurang paham finansial akhirnya mereka miskin. Orang tua saya adalah pekerja keras, telaten, dan sangat telilti.

Bahkan ibu saya merupakan juaranya mengelola uang. Bapak saya juga hidup tidak neko-neko, bahkan merokok juga tidak, apa lagi mabuk dan judi sebagai penyakit utama kemiskinan.

Tidak ada mentalitas miskin dari orang tua saya. Hanya saja memang kesempatan ekonomi mereka terukur sedemikian kecil. Karena kemiskinan yang diwarisi oleh kedua orang tua mereka. Dalam hal ini kakek dan nenek saya sangat berpengaruh pada akselerasi kehidupan mereka sendiri.

Tanpa modal lahan sawah. Hidup keluarga hanya mengandalkan tenaga. Ditambah anak banyak. Itulah mengapa keluarga saya dapat dikatakan dibawah standar sejahtera dan masuk dalam kategori miskin waktu itu.

Namun sejak saya bisa membantu daya dukung ekonomi ketika saya sudah kerja yang mampu mengelola uang. Kakak-kakak saya juga demikian membantu daya modal ekonomi keluarga bersama.

Orang tua saya akhirnya mampu menggadai sawah. Uang saya berserta saudara-saudara saya utuh yang untuk menggade sawah tersebut. Sawah dapat di garap oleh orang tua akhirnya memperbaiki ekonomi keluarga secara bersama-sama pula.

Saat ini ekonomi keluarga saya dapat di bilang berkecukupan. Kalau di bilang kaya, memang belum. Tetapi yang saya maknai dari perjalanan hidup keluarga saya. Untuk keluar dari kemiskinan memang harus banyak berkorban termasuk melibatkan sumber daya keluarga yang ada.

Hidup keluarga saya yang begitu sederhana. Tak mau hutang-hutang. Hidup tak neko-neko bergaya ini dan itu. Kebutuhannya sedikit dan kita bisa hemat untuk usaha kembali memperbaiki ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun