Dalam imajinasi Prio sedang mengantarkan buku karya pertamnya pada Rinasih dan berkata;
"Kamu orang pertama yang aku beri buku karyaku sendiri. Aku mengangumimu, aku tidak sempat berpikir; ada wanita seperti kamu? Bisa menutupi beban hidupmu yang lebih pelik dari diriku dengan senyuman dan kecerian itu, sedangkan aku? Seandainya aku punya segalanya yang wanita harapkan dari laki-laki, sayangnya aku hanya punya buku murah ini, dan ditulis oleh penulis amatir, masih sangat kurang layak sebagai modal diriku menawarkan diri untuk menikah denganmu, meskipun jika aku harus dibaptis untuk hidup bersamamu, aku pasti mau"!
"Untuk Rinasih; Prio masih akan terus menganggumimu sampai kapanpun, jika dia masih ada dalam hidupnya meskipun hanya terpatri di ruang kerja"!