Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pesawat Udara atau Pesawat Terbang?

2 Agustus 2023   07:51 Diperbarui: 2 Agustus 2023   17:20 1573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : needpix.com

Ada dua jenis aircraft yang sesuai dengan beratnya yaitu yang lebih ringan dari udara (lighter than air) dan yang lebih berat dari udara (heavier than air).

Keduanya dapat terangkat dari permukaan/darat karena adanya reaksi udara berupa static lift ataupun dynamic lift.

Gaya apung (bouyancy) disini sesuai dengan salah satu prinsip Archimedes dikatakan bahwa benda akan mengapung ketika berat benda lebih ringan dari berat fluida, dengan kata lain benda tersebut mendapat daya dorong keatas (upward force) yang disebut dengan bouyancy.

Prinsip ini juga berlaku di udara seperti pada pesawat udara seperti balon udara yang diisi dengan gas (helium) yang akan mengapung diudara ketika berat (kepadatan) gas lebih kecil dari udara disekitarnya.

Balon udara (aerostat) adalah salah satu contoh dari pesawat udara yang mendapat reaksi udara berupa static lift (aerostatic lift).

Sedangkan dynamic lift dihasilkan dari bagian sayap pesawat yaitu aerofoil dimana udara yang mengalir di bagian atas lebih rendah tekanannya dari udara di bagian bawah.

Pesawat yang memiliki sayap tetap merupakan benda yang terbang lebih berat dari udara (aerodyne) yang tidak dapat mengapung seperti benda lebih ringan dari udara, oleh karena itu dibutuhkan daya dorong (propulsi) berupa mesin yang kemudian mendorong benda tersebut ke depan (thrust).

Gaya angkat pada pesawat bersayap tetap dan lebih berat dari udara juga harus mampu melawan gaya gravitasi bumi, artinya gaya angkat tersebut harus lebih besar dari gaya yang menahannya untuk dapat terangkat.

Disinilah pesawat terbang didedinisikan yaitu sebagai pesawat udara bermesin yang lebih berat bermesin dan bersayap tetap, dia membutuhkan media untuk mendapat reaksi udara (lift).

Oleh sebab itu pula definisi pesawat udara pada UU no.1 tahun 2009 tentang penerbangan menambahkan kata "tetapi" untuk mempertegas bahwa reaksi udara yang didapat oleh benda yang terbang adalah dari alat bantu pendorong ke depan (propulsi) berupa mesin yang mendorong benda kedepan dan kemudian menghasilkan daya dorong (thrust) agar mendapatkan lift.

Bagaimana dengan glider yang juga lebih berat dari udara dan bersayap tetap, kenapa tidak dikatakan sebagai pesawat terbang ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun