Mohon tunggu...
KKN Sendangkulon64
KKN Sendangkulon64 Mohon Tunggu... Posko 64 KKN MB Desa Sendangkulon

Selamat datang di akun resmi Tim KKN Moderasi Beragama Posko 64 Desa Sendangkulon dari UIN Walisongo Semarang! Kami adalah kelompok mahasiswa yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kami hadir untuk berkontribusi dalam menciptakan suasana damai, inklusif, dan harmonis antarumat beragama di Desa Sendangkulon melalui berbagai program edukasi dan kegiatan sosial. Melalui akun ini, kami akan berbagi update terkait kegiatan kami, artikel, serta informasi seputar pengembangan yang kami jalankan.

Selanjutnya

Tutup

Nature

KKN Moderasi Beragama Posko 64 UIN Walisongo Semarang Gelar Workshop Pembuatan Lilin Aromatik dari Minyak Jelantah

11 September 2025   22:36 Diperbarui: 11 September 2025   22:36 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Workshop Lilin Aromatik dari Minyak Jelantah (Sumber Foto: Tim KKN Posko 64)

Sendangkulon, 26 Agustus 2025 --- Sebanyak 25 peserta yang terdiri dari ibu-ibu PKK dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengikuti workshop pembuatan lilin aromatik berbahan dasar minyak jelantah. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Divisi Humas dan Ekonomi KKN MB Posko 64 UIN Walisongo di Balai Desa Sendangkulon, Selasa (26/8).

Workshop menghadirkan dua pelatih, yakni Hilmi Harsya Ilma dan Fadhilah Rafi Musyafa, yang membimbing peserta mulai dari tahap pengolahan minyak jelantah hingga menghasilkan lilin aromatik dengan berbagai varian aroma.

Hilmi Harsya Ilma menjelaskan bahwa pelatihan ini tidak hanya memberi keterampilan baru, tetapi juga menanamkan kesadaran pentingnya mengelola limbah rumah tangga. "Minyak jelantah sering kali dibuang begitu saja dan berpotensi mencemari lingkungan. Dengan diolah menjadi lilin aromatik, limbah ini dapat berubah menjadi produk bernilai jual tinggi," ungkapnya.

Sementara itu, Fadhilah Rafi Musyafa lebih menekankan pada aspek kreativitas dan peluang usaha. Ia memperkenalkan teknik pencampuran fragrance oil, pewarna, dan penggunaan cetakan unik agar produk lilin tampak lebih menarik di pasaran. "Inovasi sederhana seperti ini bisa membuka peluang usaha rumahan yang menjanjikan, terutama bagi ibu-ibu PKK dan pelaku UMKM," tuturnya.

Antusiasme peserta tampak sepanjang kegiatan. Banyak yang aktif bertanya dan mencoba membuat lilin aromatik dengan variasi aroma sendiri. "Saya baru tahu kalau minyak jelantah bisa diubah jadi lilin yang wangi. Ini bisa jadi ide usaha kecil-kecilan," ujar salah satu peserta dengan penuh semangat.

Praktik Langsung Pembuatan Lilin Aromatik (Sumber Foto: Tim KKN Posko 64)
Praktik Langsung Pembuatan Lilin Aromatik (Sumber Foto: Tim KKN Posko 64)

Koordinator KKN MB Posko 64 UIN Walisongo menyampaikan bahwa workshop ini merupakan bagian dari program kerja Divisi Humas dan Ekonomi yang difokuskan pada pemberdayaan masyarakat. "Kami ingin kegiatan KKN tidak hanya bersifat seremonial, tetapi benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Harapannya, keterampilan ini dapat dikembangkan menjadi peluang usaha berkelanjutan," jelasnya.

Kepala Desa Sendangkulon dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan mahasiswa KKN UIN Walisongo tersebut. Menurutnya, workshop ini mampu memberikan dampak positif bagi warga desa, terutama dalam bidang pemberdayaan ekonomi kreatif berbasis lingkungan.

Kegiatan ditutup dengan pameran hasil karya peserta. Lilin aromatik dengan beragam warna dan aroma ditampilkan, menandai keberhasilan workshop sekaligus semangat baru masyarakat Sendangkulon untuk berinovasi dalam usaha kreatif.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun