Mohon tunggu...
KKN MIT14 KEL 14
KKN MIT14 KEL 14 Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Walisongo

Mahasiswa KKN MIT-14 Kelompok 14 UIN Walisongo Semarang - Pujut, Tersono, Batang, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Indonesia Sehat

Antisipasi Demam Berdarah: Puskesmas Tersono bersama KKN UIN Walisongo Laksanakan PSN di Desa Pujut

19 Juli 2022   15:17 Diperbarui: 19 Juli 2022   17:11 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelaksanaan PSN oleh Puskesmas Tersono dan KKN UIN Walisongo. Dokpri

BATANG - Antisipasi penyebaran Demam Berdarah, Puskesmas Tersono berkolaborasi bersama KKN UIN Walisongo laksanakan pembasmian sarang nyamuk (PSN), di desa Pujut. Sabtu, 16 Juli 2022.

Kegiatan PSN dilaksanakan oleh mahasiswa KKN MIT 14 kelompok 14 dari UIN Walisongo Semarang.

Kegiatan PSN atau pemeriksaan jentik-jentik  dilakukan di rumah-rumah warga di desa Pujut, tepatnya di RT 2, 4 dan 5.

Sebagaimana informasi yang didapat, kegiatan PSN diikuti oleh sejumlah pihak berwenang. Hal tersebut diketahui dari keterangan oleh salah satu narasumber.

"(Kegiatan PSN diikuti oleh) Pihak Puskesmas, para ketua RT, mahasiswa KKN, penduduk desa Pujut, dan beberapa pihak lainnya," ungkap Witiza Halwa Irdatul Qolbi yang kerap disapa Irda, selaku anggota KKN MIT 14 kelompok 14 UIN Walisongo.

Diadakannya kegiatan PSN atau pemeriksaan jentik-jentik tersebut tak lain adalah untuk mencegah penyakit demam berdarah di desa Pujut, kecamatan Tersono, Batang.

Hal tersebut, disebabkan adanya kasus demam berdarah pada penduduk setempat. Seperti yang diterangkan oleh narasumber.

"Ya, karena adanya kasus demam berdarah pada penduduk setempat," ujar Irda.

Karena adanya kasus warga yang terkena demam berdarah (DB) itulah, membuat pihak berwenang mengadakan PSN. 

Sementara itu, dalam rangka pencegahan penyebaran penyakit demam berdarah atau PSN, Petugas Puskesmas Tersono, ketua dari beberapa RT, serta mahasiswa KKN UIN Walisongo melakukan penyuluhan atau pemantauan pada setiap rumah di desa Pujut.

Adapun pemantauan ke rumah-rumah warga ditinjau dari tempat penampungan air, air minum, atau tempat dimana ada genangan air untuk melihat apakah ada jentik nyamuk yang hidup di dalamnya. 

Jika ditemukan ada jentik-jentik nyamuk maka akan dilakukan sosialisasi oleh petugas pada pemilik rumah, dan diminta agar segera menguras air yang ada. Seperti yang diungkap oleh narasumber, pada Sabtu, 16 Juli 2022.

"Sosialisasinya ya meliputi; seperti mengecek kebersihan di setiap rumah penduduk, seperti halnya bak mandi, ember, tempayan, dan lainnya. Setelahnya kemudian memberikan arahan pada warga setempat terkait dengan jentik-jentik yang mana dapat berkembang dan dapat mengakibatkan penyakit demam berdarah," ujar Irda.

Setelah dilakukannya pemantauan dan sosialisasi oleh Puskesmas Tersono dan mahasiswa KKN UIN Walisongo, maka hasil akan dituliskan di sebuah tabel pemantauan yang disimpan oleh petugas berwenang.

Menurut informasi yang didapat, dan dilihat dari hasil tabel pemantauan, terdapat lebih dari 50% rata-rata dari 35 rumah yang dipantau terdapat pembiakkan jentik-jentik nyamuk.

Yakni sebanyak 20 dari 35 rumah warga, yang terdapat jentik-jentik nyamuk.***

Author : Intan Islahul Umaiyah/ Divisi Humas

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Indonesia Sehat Selengkapnya
Lihat Indonesia Sehat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun