Karawang -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Buana Perjuangan Karawang (UBPK) yang tengah bertugas di Desa Lemahmulya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, melaksanakan program berupa pembuatan lubang biopori menggunakan sampah galon tidak terpakai. Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu, 27 Juli 2025, dan melibatkan warga secara langsung di lingkungan tempat tinggal mereka.
Lubang biopori ini dibuat di pekarangan rumah warga sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan sampah organik yang kerap menumpuk di lingkungan desa. Uniknya, media utama yang digunakan dalam proses ini adalah galon plastik bekas le mineral yang dimodifikasi menjadi alat pembuat biopori. Cara ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memanfaatkan barang yang sebelumnya dianggap limbah.
Menurut salah satu mahasiswa KKN, program ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi sederhana namun bermanfaat yang dapat diterapkan secara berkelanjutan oleh masyarakat desa. Selain membantu mempercepat proses penguraian sampah organik, lubang biopori juga berfungsi menyuburkan tanah dan menghasilkan kompos alami bagi tanaman warga.
Program biopori ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan tematik mahasiswa KKN di Desa Lemahmulya yang mengangkat isu lingkungan dan kesuburan tanah. Melalui pendekatan partisipatif, mahasiswa berharap masyarakat dapat meneruskan praktik ini bahkan setelah masa KKN berakhir.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah organik meningkat, serta mampu menciptakan lingkungan yang lebih bersih, subur, dan sehat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI