Sejak 16 Juli Sebanyak sebelas mahasiswa diterjunkan dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif 2025 di Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang. Program ini melibatkan kolaborasi perguruan tinggi di wilayah Jember dan sekitarnya. Kelompok KKN Desa Wotgalih diikuti oleh sembilan mahasiswa dari Universitas Jember, satu mahasiswa dari Universitas Islam Jember, dan satu mahasiswa dari Universitas Lumajang. Melalui program ini, para mahasiswa diharapkan dapat mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi sekaligus memperkuat sinergi lintas kampus di wilayah Jember dan sekitarnya.
Dari hasil observasi dan wawancara bersama Kepala Desa Wotgalih yaitu Bapak Lestari A.Ma, terungkap bahwa desa ini memiliki potensi besar yang dapat dikembangkan lebih lanjut, khususnya dalam memperkuat citra merek sebagai desa Agrowisata berbasis kearifan lokal dan wisata religi. Wotgalih dikenal dengan potensi yang dimilikinya, terutama dalam bidang pariwisata. Hal ini menjadikan desa Wotgalih sebagai lokasi strategis bagi para mahasiswa untuk terlibat langsung dalam membantu masyarakat serta mengimplementasikan ilmu yang telah mereka pelajari terutama dalam upaya meningkatkan nilai dan daya tarik wisata lokal.
Salah satu destinasi wisata unggulan Desa Wotgalih adalah Pantai Mbah Drajid, yang terkenal dengan keindahan alam yang memukau. Pantai ini menawarkan beragam daya tarik bagi pengunjungnya mulai dari hamparan pasir berwarna hitam mengkilap, ombak besar yang mengagumkan, hingga air laut berwarna biru cerah yang menyegarkan mata. Keindahan alami Pantai Mbah Drajid menjadi potensi besar yang patut dikembangkan, khususnya melalui pendekatan digitalisasi dan promosi wisata berbasis teknologi.
Selain itu, Desa Wotgalih juga tercatat sebagai salah satu Kampung Keluarga Berkualitas, sebuah program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat di tingkat desa atau kelurahan. Untuk merealisasikan tujuan program tersebut, Desa Wotgalih membentuk sejumlah kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA), yaitu kelompok usaha yang anggotanya terdiri dari keluarga akseptor KB dan dibina langsung oleh BKKBN. Hingga saat ini, terdapat lima UPPKA aktif di Desa Wotgalih yang mengembangkan produk-produk unggulan lokal. Kelima kelompok tersebut antara lain: Batik Tulis Darussalam, Kerupuk Rengginang, Kopi Mengkudu & Kopi Palem Darussalam, Terasi Kas Wotgalih, dan ZAINI Lukisan Bakar Art.
Kehadiran mahasiswa KKN Kolaboratif di Desa Wotgalih menjadi angin segar bagi pengembangan pariwisata, UPPKA dan pelaku usaha lokal. Melalui pendekatan edukatif dan kolaboratif, mahasiswa tidak hanya melakukan pendampingan, tetapi juga mendorong percepatan transformasi digital yang selama ini masih menjadi tantangan dalam membuat branding baru untuk desa Argowisata Wotgalih. Beberapa upaya yang dilakukan mahasiswa KKN Kolaboratif antara lain mencakup promosi produk lokal melalui pembuatan konten visual, pelatihan penggunaan media sosial, serta penguatan strategi pemasaran digital. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan jangkauan dan daya saing produk-produk UPPKA di tengah pasar yang semakin kompetitif.
Selain fokus pada aspek pemasaran, mahasiswa juga berinisiatif mendukung penguatan branding pariwisata desa. Salah satu langkah konkret yang dirancang adalah upaya pelestarian alam di sekitar kawasan pesisir Pantai Mbah Drajid, sekaligus penataan spot foto yang menarik dan Instagramable. Diharapkan, langkah ini mampu menarik lebih banyak wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, untuk berkunjung ke Pantai Mbah Drajid dan kawasan Argowisata Desa Wotgalih. Kegiatan ini bukan sekadar transfer ilmu, tetapi juga menjadi ruang praktik nyata bagi mahasiswa dalam mengimplementasikan ilmu multidisiplin di tengah masyarakat. Mahasiswa belajar memahami dinamika sosial, ekonomi, dan budaya lokal, sementara masyarakat mendapatkan manfaat langsung berupa peningkatan kapasitas dan peluang ekonomi.
Kolaborasi semacam ini menjadi cermin bahwa pengabdian bukan hanya tentang hadir di tengah masyarakat, tetapi juga tentang membangun solusi bersama, yang berkelanjutan dan berakar dari potensi desa itu sendiri. Dengan dukungan yang tepat dan berkelanjutan, UPPKA Desa Wotgalih memiliki peluang besar untuk tumbuh sebagai pelaku ekonomi kreatif berbasis lokal yang mampu bersaing di era digital.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI