Desa Cukil, Kecamatan Tengaran, kembali dipenuhi warga yang antusias mengikuti kegiatan Pos Binaan Terpadu (Posbindu). Program yang sudah berjalan rutin selama lima tahun ini menjadi salah satu solusi praktis bagi masyarakat untuk memeriksakan kesehatan tanpa harus jauh-jauh datang ke puskesmas.
Pemeriksaan yang dilakukan di Posbindu pun cukup beragam, mulai dari pemeriksaan tekanan darah, tinggi dan berat badan, lingkar perut, gula darah, kolesterol, hingga asam urat. Sesekali kegiatan ini juga menghadirkan pemeriksaan tambahan seperti cek mata, sehingga manfaatnya semakin lengkap bagi warga. Namun, dari sekian banyak layanan, pemeriksaan gula darah menjadi yang paling sering diminati karena hasilnya bisa langsung diketahui di tempat. "Kalau tensi dan gula darah hasilnya langsung keluar. Tapi kalau kolesterol, atau asam urat harus pakai alat tambahan dari puskesmas. Jadi hasilnya baru diinformasikan lewat bidan desa sekitar satu minggu kemudian," ungkap bu Nurul selaku perawat puskesmas tengaran yang mendampingi kegiatan.
Kegiatan Posbindu memiliki tujuan utama untuk deteksi dini penyakit tidak menular. Melalui layanan ini masyarakat dapat mengetahui kondisi kesehatan tanpa harus datang langsung ke puskesmas, terutama bagi mereka yang sibuk atau keterbatasan akses transportasi. Hal ini ditegaskan oleh bapak M. Fatih Nur Yustian selaku Optometris Puskesmas Tengaran. "Kami berharap dari kegiatan ini, masyarakat bisa rutin memantau kesehatan. Kalau ada yang gula darahnya tinggi, bisa segera ditindaklanjuti dengan surat pengantar ke puskesmas untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kalau perlu, nanti diberi obat supaya lebih stabil," terangnya.

Respon masyarakat pun sangat positif. Banyak warga merasa terbantu karena pemeriksaan ini membuat mereka lebih sadar pentingnya menjaga pola hidup sehat. "Kegiatan ini sangat membantu, terutama bagi yang tidak punya biaya. Bisa cek kesehatan gratis dan tahu kondisi tubuh lebih awal. Karena dulu banyak yang tidak sadar punya penyakit, tapi setelah ikut cek jadi lebih paham. Sekarang kami bisa lebih hati-hati dan menjaga pola makan," ungkap seorang warga.
Mahasiswa KKN MIT UIN Walisongo Posko 72 pun ikut mendampingi jalannya kegiatan, membawa semangat baru bagi masyarakat. Harapannya, program ini bisa terus berlanjut agar semakin banyak masyarakat yang terbantu menjaga kualitas hidupnya. Bagi masyarakat Desa Cukil, Posbindu ibarat layanan jemput bola. Mereka tidak hanya mendapat pemeriksaan gratis, tetapi juga edukasi kesehatan yang bermanfaat. Dengan antusiasme yang terus tinggi, Posbindu terbukti menjadi program unggulan dalam pencegahan penyakit tidak menular di wilayah Tengaran.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI