Mohon tunggu...
KitabSemesta
KitabSemesta Mohon Tunggu... Lainnya - Pewarta

Hanya seorang pemberi kabar dari Kitab Semesta Ketika engkau membaca sebuah kitab suci, Tuhan seolah berhenti berfirman kepada umatNya pada ayat terakhir. Namun ada sebuah kitab yang halaman-halamannya tak pernah ada habis-habisnya untuk dibaca , seolah Tuhan hendak selalu berdialog dengan kita, sebuah samudra ilmu tanpa batas. Itulah yang dinamakan Kitab Semesta. Sebuah kitab universal yang mengajarkan hikmah kepada manusia yang beriman ,belum ataupun yang tak beriman.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kitab Semesta Bagian-1

1 Agustus 2022   06:26 Diperbarui: 1 Agustus 2022   06:32 1029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dan ingatlah ketika ruh mu kami bawa kepada Ku, melintasi jamaah Yesus, jamaah Muhammad, jamaah Budha dan lainnya,meliputi jamaah tanpa agama, mereka sedang menunggu hari penghakiman, dan mereka tak dapat melihatKu karena kebesaran Ku yang tak dapat mereka lihat.

Kemudian kau membawa pesan Ku, damaikanlah dan satukanlah agama-agama warisan Ibrahim.

Dan janganlah kau membuat agama baru, kau hanya membawa pesan penyatuan, satu umat Allah, penerus tauhid Ibrahim.

Ayat. 133

Dan janganlah kau ragu menyampaikan  firman Ku,karena telah ku tunjukkan kekuasaan  Ku, telah pula Aku perlihatkan penglihatan-penglihatan  masa depan melalui mata bathin mu dan engkau telah mengimaninya bahwa Akulah allah yang menyampaikan pesan ini untuk umat manusia, bukan illah-ilah lain.

Ayat. 134

Dan janganlah kau menambah-nambahi suara-suara yang ada di hatimu, dengan mengadakan ayat-ayat palsu.

Sesungguhnya kitab semesta telah ada dari awal sebelum lahirnya agama-agama.

Engkau hanya mengingatkannya kembali kepada umat Ibrahim.

Ayat. 135

Dan janganlah takut oleh tuduhan sesat yang mengarah padamu , sesungguhnya Allah Mu lah sebaik-baiknya pengadil, pemberi rahmat dan  ampunan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun