Mohon tunggu...
Ratna Komala Sari
Ratna Komala Sari Mohon Tunggu... Lainnya - untaian wacana dikara

seseorang yang gemar membaca buku, menulis puisi dan cerpen, juga menghayal. menyukai dunia per-kpopan. sedang menyelesaikan studi s1-nya di instansi swasta dengan jurusan ekonomi syari'ah. ig: @katarana_15

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kumpulan Puisi: Si Lumpuh nan Pandai Berlari

10 September 2021   02:56 Diperbarui: 10 September 2021   03:06 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri, editing by canva

Si Lumpuh nan Pandai Berlari

Oleh: KataRana

Luput Lantaran Maut

Senyap merebak merajalela

Napas terengah mulut menganga

Terlintas kebut tiada tara

Sekelebat sinar menyilapkan mata

Dentuman hebat melejitkan raga

Seketika terngiang pesan ibunda

"Nak, jangan menjadi anak durhaka"

Merenung suah sesal nestapa 

Pasrah mengharap secercah karunia

Merintih pun tak ada guna

Sebab ganjaran berwujud nyata.

Tulang Bawang, 3 Juli 2021 

_______________

Kilas Balik Esensi

Kuncup merekah

Menabur aroma

Wajah sumringah

Menghirup semerbak asa

Bertubi harap menyembul dalam dada

Laksana tirta tak berhulu

Namun, nyatanya bianglala pudar bak tinta

Menyepak angan, menyingsing ke peraduan

Huru-hara menyisihkan pilu

Lelah sudah mengentakkan kaki

Pada jalan setapak penampung iri.

Banjar Agung, 3 Juli 2021

______________

Pelari Laju

Diriku pelari

Kilat berlari

Enggan menepi

Pemirsa berapi-api

Acap menyoraki

Peluh membanjiri

Menggelayuti dahi

Gentar kaki

Meruah ambisi

Lantaran mimpi

Hendak terealisasi.

DWT Jaya, 4 Juli 2021 

____________

Angin Mengenyahkan Angan

Derap langkah beradu

Simpang siur tiada henti

Bertabur decitan sepatu

Tuan puan melaju, enggan angkat kaki

Ini adalah rumah

Namun mereka yang singgah

Tidak nyaman beramah-tamah

Di sudut lorong tampak sebuah kamar

Mereka menjulukinya mawar

Tubuhku terkapar membelenggu

Didampingi bayang-bayang semu

Sembari berangan hendak kembali bersua

Dengan sosok limpah kasih, ibunda tercinta

Sececah angin menusuk raga

Tersadar aku dari khayalan fana

Malaikatku kini suah tiada

Sesal jua sesak batin yang tersisa.

Unit 2, 4 Juli 2021 

__________

Kehendak Dirgantara

Remang pilu bersenandung

Takdir semesta penari andal

Bergulat mereka pada masa agung

Hidup melemah, namun jua kebal

Telah raib kaki satu

Timpang badan, sukat melaju

Semula adikara gawai

Rasam pongah, meraup dengki

Silam bertingkah

Kini kena getah

Sanak tak hirau

Kawan tabu memantau

Bahtera dunia terpampang benderang

Merajuk pun lepas di ambang

Arungi saja lautan hakikat

Kendatipun kaki pincang terikat.

Lampung, 5 Juli 2021 

____________

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun