Mohon tunggu...
Kiky Rifky
Kiky Rifky Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis untuk hidup abadi.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tangga Surga

17 September 2022   00:52 Diperbarui: 17 September 2022   01:05 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Aku sendiri banyak berkhayal seandainya jasad yang ada di balik abaya dan hijab serba hitam itu istriku, kukatakan pada Aina dengan bangga bahwa ini istriku yang akan menjadi pemimpin bidadari. Tanpanya, Aina takkan turun ke bumi dan menumbuhkan bunga-bunga jelmaannya. Ya, artinya bunga-bunga itu tumbuh dan tetap mekar karenamu, Ren.


Itu sebabnya mengapa kamera ponselku menangkap perpaduan indah antara bunga-bunga biasa di taman dengan langit biru tanpa noktah, kau hadir menyempurnakannya hingga taman itu menjadi Tayyeb, sebongkah tanah kahyangan yang jatuh dan kau bidadari yang turut jatuh dan berkeliaran di bumi.


Dieng seperti menjadi tempatmu pulang, rumah yang selama ini kau rindukan. Segala penyakit dunia sirna hanya dengan suasana yang bernuansa kahyangan itu, kita pun menyepakati bahwa penyakit itu timbul dari pikiran dan kegiatan kita. Satu yang masih kusesali, kopi maulid kecintaan Habib Anies Al-Habsyi kau tolak karena alasan penyakit duniawi.

Tak apa, biarkan Aina tertawa sebab tawa Aina sendiri adalah keindahan, sebab tawanya ... bunga-bunga kian semerbak mewangi hingga ke ujung negeri. Aina menertawai kebodohanmu sebab menolak apa yang dicintai idola penduduk langit.
Turun ke lembah Sigembok melewati tol kahyangan yang keindahannya selaras dengan bahayanya, kanan kiri jurang maha dalam dengan cuaca sangat cerah. Tempat ini yang sudah lama kuidamkan bercengkerama denganmu menikmati sensasi kopi asli Tombo dengan syahdunya udara yang turun dari Sipandu, menikmati pemandangan tiga kota yang tampak kecil dari sana.

"Tidak berhenti sebentar untuk foto?" tanyamu di tengah cerahnya jalan Sigemplong yang seolah menyerupai tangga menuju surga. Kita dikejar waktu sholat yang mepet, kita pun lupa harusnya sudah boleh jama' ta'khir saking takutnya diinterogasi ibumu. Tak cukup waktu sehari, bukan?


Kita sholat di mushola yang teduh di bawah rimbunnya pinus Sigembok, air yang sejuk dan suasana damai terasa sangat biasa sebab keindahan taman di atas Candi Arjuna dan tangga surga Sigemplong memudarkan segala keindahan tempat lain. Aku ingin sekali tinggal di sana.


Lanjut turun berpacu dengan hujan, kita berhenti sejenak di mushola kecil sambil memeriksa penyebab kulit wajah dan sebagian tubuhmu bentol-bentol. Kupikir, ini bukan ulah ulat atau binatang lain, tapi perubahan suhu yang kita alami dari rumah yang dingin, ke Kanzus yang panas, kemudian kembali dingin. Kulitmu yang manja dan tak terbiasa dengan perjalanan semacam ini, pasti bermasalah.


Setelah dirasa reda, kita lanjut perjalanan pulang dengan mengamati bagaimana Tuhan membagi rezeki sebagaimana di Andongsili. Kita digiring menuju ke tempat mie ayam yang sepi, hanya ada kita berdua dan anak dari penjual mie ayam ... kita sampai tempat ini karena hujan yang juga membuat kita lapar.


Di sela makan, kita melihat hasil video yang membuatmu terkesima. Indahnya bunga-bunga, gunung, langit, dan bidadari dengan abaya dan gamis hitamnya yang begitu sempurna. Cukup menghilangkan suara asli video, sudah menjadi sesuatu yang paling estetik.


Ren, aku menulis ini dalam suasana hati yang hancur, jiwa yang sepi, hujan deras disertai petir di malam hari, ditemani 'Lirih'-nya Ari Lasso, lengkap sudah. Lalu mengingat delapan Juli lalu sedikit menenangkan hati, karenanya aku ingin mengulang ke sana dengan orang yang sama. Benar katamu, beda orang ... lain cerita.

Pembaringan, 3 Agustus 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun