Dua insan sedarah yang tak searah.
Kata kasar familiar keluar saat tengkar.
Baca juga: Puisi | Juni-Oktober
Unjuk keberhasilan tak berbalas pujian, melainkan cela dan kelakar.
Saat tertekan, takdir dijadikan alasan.
Yang satu merasa terombang ambing, yang lain terkoyak koyak.
Lisan teriak bajingan, pikiran tak sejalan.
Baca juga: Puisi | Foto Ceria
Batin hanya bisa tersedu, berkawan dengan rindu.
Ego dibesarkan, nurani ditekan mati mati an.
Baca juga: Puisi | Alam Lebih Bisa Menghargai
Sekadar sampaikan rindu sudah enggan.
Bukan problematika asmara, tapi jarak ombak dan buih lautan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!