Mohon tunggu...
Khusnul Zaini
Khusnul Zaini Mohon Tunggu... Pengacara - Libero Zona Mista

Menulis Semata Mencerahkan dan Melawan ....!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pesan Moral Politik Kepada Para Pemimpin

16 April 2020   14:30 Diperbarui: 17 Maret 2021   19:27 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Simpulannya, sebagai seorang pemimpin, tentu tugas mulia dan terberatmu adalah mampu mempengaruhi, mengorganisir, memahamkan, memobilisasi dan meyakinkan khalayak untuk berbuat dan berubah menjadi lebih baik, karena keinginan mereka sendiri, dan dengan kesadarannya secara konsisten. 

Ketika peran itu telah mampu kawan-kawan lakukan, maka  pernyataan dalam kata bijaknya Tan Malaka yang menyatakan “Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda” sudah dijalankan secara tunai oleh kawan-kawan alumni BEKAL PEMIMPIN 2019.

Relevansinya dengan situasi ini, kata-kata bijak sastrawan Ahmad Tohari telah menyadarkan dan mengingatkan kepaka kita semua dengan mengatakan bahwa :

“Bagaimana bisa, manusia tetap eksis ketika kemanusiaan telah mati? Mereka mengira dengan melampiaskan dendam maka urusannya selesai. Mereka keliru, dengan cara itu bahkan mereka memulai urusan baru yang panjang dan lebih genting. Di dunia ini, tak ada sesuatu yang berdiri sendiri. Maksudnya, tak suatu upaya apa pun yang bisa bebas dari akibat. Upaya baik berakibat baik, upaya buruk berakibat buruk”

Bisa jadi, perenungkan secara khusyuk hingga mampu merumuskan rangkaian kata-kata bijaknya novelis Ahmad Tohari itu, terinspirasi dari pernyataan dalam kata-kata bijaknya KH. Hasyim Asy’ari puluhan tahun sebelumnya, yang mengatakan bahwa :

“Jangan Jadikan perbedaan pendapat sebagai sebab perpecahan dan permusuhan. Karena yang demikian itu merupakan kejahatan besar yang bisa meruntuhkan bangunan masyarakat, dan menutup pintu kebaikan di penjuru mana saja” 

Pada akhirnya, seorang pemimpin sejati sebagaimana harapan seluruh kawan-kawan alumni BEKAL PEMIMPIN 2019, harus memulai dengan misinya, yaitu turut serta untuk hadir langsung dan tampil ke depan, berbuat sesuatu untuk menyelesaikan masalah pengelolaan sumber daya alam di Indonesia. 

Hanya 3 (tiga) pesan moral kepada seluruh kawan-kawan alumni BEKAL PEMIMPIN 2019, memimpin dan pimpinlah mereka dengan pertama, segenap KERENDAHAN HATI, kedua, segenap KERENDAHAN HATI, dan ketiga, segenap KERENDAHAN HATI dengan keyakinan, kejujuran dan keberanian melalui pesan moralnya :

Kalau engkau tak mampu menjadi beringin, …..
Yang tegak di puncak bukit, ……
Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik,
Yang tumbuh di tepi danau.

Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar, …..
Jadilah saja rumput, tetapi rumput yang, …..
Memperkuat tanggul pinggiran jalan

Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya, …..
Jadilah saja jalan kecil,
Tetapi jalan setapak yang, …….
Membawa orang ke mata air.

Tidaklah semua menjadi kapten
Tentu harus ada awak kapalnya….
Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya nilai dirimu, ….
Jadilah saja dirimu….
Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri.

Sebagaimana yang dituliskan dalam bait-bait puisi berjudul “Kerendahan Hati” karya Taufik Ismail.

Penulis: Khusnul Zaini, SH. MM.
Advokat dan Aktivis Lingkungan Hidup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun