Mohon tunggu...
Khusnul Zaini
Khusnul Zaini Mohon Tunggu... Pengacara - Libero Zona Mista

Menulis Semata Mencerahkan dan Melawan ....!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pesan Moral Politik Kepada Para Pemimpin

16 April 2020   14:30 Diperbarui: 17 Maret 2021   19:27 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Karenanya, sejak saat ini, mulailah berlatih dan mempraktikkan semua ilmu dan pengetahuan yang telah diamanahkan kepada kawan kawan alumni BEKAL PEMIMPIN 2019, untuk menghadapi semua lawan-lawanmu dengan menebarkan nilai-nilai cinta dan kasih sayang, sebagaimana kata bijak yang diwasiatkan Cut Nyak Dien bahwa “Dalam menghadapi musuh, tak ada yang lebih mengena daripada senjata kasih sayang”

Kata bijak sosok perempuan pemberani dan pejuang ini sangatlah universal, bahkan masih relevan di era sembilan puluhan yang oleh Y.B. Mangunwijaya menulis dalam kata bijaknya “Perang tidak bisa dimenangkan dengan emosi, tetapi perhitungan yang dingin” sebagaimana pesan moralnya dalam novel “Burung-Burung Manyar”.

Sekali lagi, ini adalah soal keteladanan. Tidak ada yang patut dijadikan kebanggan bagi setiap pemimpin sejati, jika belum memberikan keteladanan untuk dirinya sendiri. 

Memastikan diri lebih dahulu berbuat baik dan benar, jujur, santun dan kosisisten hingga bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Ketika kawan-kawan didaulat menjadi seorang pemimpin, sejatinya kepemimpinan kawan-kawan sudah menjalankan kata bijak yang dipesankan KH. Ahmad Dahlan, bahwa “Jangan suka menempatkan seseorang pada posisinya, tapi tempatkanlah diri saudara terlebih dahulu pada posisi yang benar”. Dalam konteks ini, semakin menasbihkan bahwa pengalaman hidup adalah guru yang paling bijak.

Persoalan pengelolaan sumberdaya alam di Indonesia yang semakin kompleks kedepannya, setidaknya telah tampak nyata dan sedang kita hadapi bersama saat ini, sebagaimana prototipe yang sedang diusung kawan-kawan semua. 

Tipologi masalah yang multi dimensi, dikarenakan ada ambisi kepentingan ekonomoi-politik, keserakahan yang semakin menjadi kecenderungan, hingga isme-isme yang melatari lahirnya permasalan secara masif. 

Munculnya perbedaan persepsi karena cara pandang yang berbeda, tentu inti masalahnya tidak bisa diselesaikan hanya dengan menyuguhkan solusi simptomatik semata, tetapi yang dibutuhkan adalah bentuk solusi fundamental. 

Disaat situasi krusial inilah, butuh kehadiran seorang pemimpin yang mampu menjembatani dan mengelola konflik kepentingan dengan pengetahuan yang pemahaman sangat mumpuni.

Lagi-lagi ini soal keberadaan masyarakat dan siapa yang memimpinnya. Sebagaimana tujuan dan harapan yang ingin dicapai secara kolektif, mengapa kita berkumpul dalam pelatihan BEKAL PEMIMPIN 2019 selama enam bulan lamanya, karena kita telah diingatkan bahwa ada banyak ”KEBUTAAN” dalam diri kita semua. Diantaranya :

  • Ketidakmampuan melihat “gap” antara tindakan kita pribadi dengan hasil yang kita ciptakan secara kolektif.
  • Ketidakmampuan melihat situasi dan permasalahan kompleks secara holistic.
  • Ketidakmampuan melihat kontribusi pribadi terhadap sebuah situasi ketika situasinya tidak sesuai harapan, dan selalu mempersalahkan orang atau pihak lain.
  • Ketidakmampuan mendengarkan.
  • Dan lain sebagainya.

Jika kita sebagai para pemimpin tidak mampu mengurai dan memberikan penjelasan hingga mampu memahamkan kepada orang sekitar dan para konstituen yang telah menggadaikan kepercayaannya kepada kita, maka benarlah peringatan yang dirangkum menjadi kata bijaknya Tan Malaka bahwa “Kebaikan buat masyarakat itu bergantung kepada watak masyarakat, dan didikan masing-masing orang”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun