Kemiskinan itu memotong leher tanpa darah
Menjerat setiap nafas yang tak punya kuasa
Tubuh mereka meraung kesakitan
Hidup tanpa beras dan harta
Apalagi punya kuasa
Mereka hidup terasa dalam dilema
Antara kematian dan kehidupan
Menjadi nyawa yang tak kuat menahan gempuran nafas
Karena luka kemiskinan
Bisa saja menyerang di tenggorakan dan leher kita semua
Kemiskinan itu memutus urat nadi
Membuat jantung tak bergerak
Membuat dahaga dan lapar
Menyatu dalam aliran nafas udara
Karena kemiskinan telah menjadi rasa lapar
Menuju jalan menutup mata selamanya
Kemiskinan bila sudah datang
Selaksa tali yang mengikat leher
Tinggal menunggu waktu
Kematian tiba saat rasa lapar
Menghunus di segala pernafasan kehidupan
Kemiskinan bila sudah di ujung tenggorokan
Menjadi belati yang siap menyayat tubuh yang penuh luka
Karena kemiskinan sebuah tragedi kemanusiaan
Bisa melanda di setiap nafas maupun di setiap tubuh yang mulai letih
Mencari sesuap nasi yang tak pernah datang
Karena kemiskinan bagian dari tragedi kemanusiaan yang menyakitkan