Arga membuka matanya. Ia terkejut melihat tujuh kuda itu berdiri tenang di hadapannya. Ia kini menunggangi (anitih) salah satu kuda, dan yang lainnya mengikuti di belakangnya, berjalan bersama menuju satu tujuan.
"Kau telah menemukan jawabannya, Nak," kata Resi. "Kau telah menaklukkan tujuh gunung di dalam dirimu: tujuh nafsu yang berbeda. Saat tujuh kuda (sapta turangga) itu bersatu, barulah kau bisa mencapai tujuanmu."
Sejak saat itu, Arga menjadi murid yang paling dihormati. Ia tidak hanya menguasai ilmu dari sang Resi, tetapi juga mengendalikan diri-nya sendiri, menyatukan tujuh keinginannya menjadi satu kekuatan yang terarah. Ia tahu, ilmu tertinggi adalah ilmu mengendalikan diri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI