Mereka berdua duduk di samping mata air, saling memandang. "Ternyata, kekuatan sepasang tangan tidak ada artinya tanpa sepasang mata yang jeli," kata Asta dengan rendah hati.
Cakra tersenyum. "Dan rencana yang hebat tidak bisa berhasil tanpa dua tangan yang mau bekerja keras. Kita adalah dua yang menjadi satu."
Mulai saat itu, Asta dan Cakra tidak lagi bersaing. Mereka memahami bahwa kekuatan sejati ada pada persatuan. Mereka adalah dua sisi mata uang yang sama, saling melengkapi. Desa mereka pun kembali makmur, berkat kerja sama sepasang saudara.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI