OLEH: Khoeri Abdul Muid
Episode 7: Antara Kewajiban dan Cinta
Bondhan menarik tali kekang kudanya, menghentikan perjalanan di tengah hutan. Rasa sesak di dadanya semakin kuat, kalung di lehernya terasa panas membakar kulit.
"Ki Juru, kita harus kembali," katanya dengan suara parau.
"Kembali? Bondhan, ayahandamu sekarat. Kita sudah hampir sampai Majapahit."
"Nawangsih dalam bahaya. Aku bisa merasakannya." Bondhan menyentuh kalung di dadanya. "Sesuatu yang buruk terjadi padanya."
Ki Juru Sawah memandang Bondhan dengan khawatir. "Bondhan, kau yakin itu bukan hanya perasaanmu saja?"
Bondhan menutup mata, memusatkan pikirannya pada kalung yang kini terasa berdenyut seperti jantung. Tiba-tiba, bayangan-bayangan samar muncul di benaknya. Nawangsih yang berteriak, tempat menimba air yang berantakan, jejak kuda menuju Terung.
"Mereka menculiknya," bisiknya dengan mata masih terpejam. "Surantoko menculik Nawangsih."
"Bondhan---"