Mohon tunggu...
khayra faiza achmad
khayra faiza achmad Mohon Tunggu... sma

kepribadian saya introvert

Selanjutnya

Tutup

Puisi

keserakahan dan penindasan kaum kecil

30 April 2025   12:18 Diperbarui: 30 April 2025   12:17 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berita hari ini mencekik dada, saat tuan panutan kami bersandiwara.

Di tengah wabah kami berjuang, engkau ubah undang-undang sesuka.

Kami tak berdaya, hanya jadi angka dalam daftar mati negara.

Saudara kami dibungkam, lidahnya diracuni narasi semu belaka.

Kami yang proletar hanya bisa marah dalam diam yang panjang.

Bersuara dituduh radikal, dijeruji karena kebenaran yang lantang.

Engkau buru kami seperti musuh negara, tanpa ampun dan terang.

Padahal keadilan kini rongsok, demokrasi hanya bayang-bayang.

Politik jadi panggung lakon demi kepentingan kelompok sendiri.

Hukum dijadikan senjata tikam, kami tak punya ruang membantah lagi.

Sekolah jadi ruang takut, bukan tempat berpikir bebas dan mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun