Pada zaman dahulu, fenomena alam yang terjadi sering kali dianggap sebagai sihir yang memilili kekuatan magis. Fenomena alam itu terjadi karena suatu hal tertentu dan pada saat itu belum ada yang bisa menjelaskan bagaimana fenomena itu bisa terjadi. Seiring perkembangan zaman muncul ilmu pengetahuan yang baru, salah satunya adalah 'sains'.Â
Sains merupakan ilmu yang menjelaskan secara logis akan segala hal yang terjadi di alam semesta ini. Melalui sains hal-hal yang tidak masuk akal dapat dijelaskan secara terperinci. Salah satu contoh fenomena alam tersebut adalah 'Bintang Jatuh'.
Bintang jatuh merupakan fenomena alam yang sangat mengagumkan, orang zaman dahulu percaya jika kita melihat bintang jatuh dan kita membuat permohonan, maka permohonan kita akan terkabul. Bintang jatuh dianggap sebagai pertolongan dewa. Namun teori ini diapatahkan oleh ilmu pengetahuan sains.Â
Ilmu pegetahuan sains menjelaskan sebenarnya bintang jatuh itu bukanlah bintang. Kata 'bintang" tersebut maksudnya 'materi' atau zat dari luar planet (selain bumi) seperti meteorit, debu angkasa dan lain lain yang asalnya dari luar planet, yang mana (saat itu) masuk atau melintas ke orbit bumi sehingga terjadi tabrakan, atau bisa jadi karena ukurannya relatif kecil (dibanding bumi).
Maka materi itu pada saat berdekatan dengan bumi akan ditarik ( bumi kita memiliki gaya gravitasi seperti gaya magnet). Pada saat memasuki atmosfir, materi itu akan terbakar (akibat bergesekan dengan atmosfir) pada saat itulah kesan yang ditangkap oleh mata kita sebagai 'bintang' jatuh.
Nah, itulah fenomena alam yang dulu dianggap sebagai sihir dan memiliki kekuatan magis. Namun seiring berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, fenomena alam itu bisa dibelaskan secara logis dan ilmiah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI