R. Dharma Wanita
22
Polines_SmartCampus_111
R. Direktur
Langkah-langkah :
- Menyiapkan peralatan yang diperlukan.
- Perangkat keras
- Laptop dengan NIC yang kompatibel
- Perangkat Lunak
- Windows XP SP2, Vista, or Windows 7 (32- or 64-bit)
- Aplikasi inSSIDer 2.1
- Menentukan 2 tempat yang berbeda yang masih dalam ruang lingkup misal: posisi saya di kampus Politeknik Negeri Semarang.
- Melakukan monitoring dan capture menggunakan inSSIDer, baik itu kuat sinyal dengan parameter time graph, 2,4 GHz channel, dan 5 GHz Chanel.
- Mengidentifikasi letak AP yang terlacak inSSIDer.
- Membuat analisis dan kesimpulan
Inilah hasil capture dari 2 titik lokasi yang sudah saya tentukan
1.Lokasi monitoring        : Ruang Sidang Direktur AD II 08
Hasil Capture insider
Tampilan semua SSID yang terlihat
Dari sini kita dapat melihat semua SSID yang terbaca oleh software InSSIDer. SSID yang terbaca berjumlah 32 Nama SSID.
Tampilan InSSIDer 2,4 GHz Channel
Berdasarkan hasil pengamatan pada insider kali ini, jumlah AP yang dapat ditangkap inSSIDer yaitu ada 32 AP. Daya sinyal masing – masing AP selalu berubah – ubah secara statis dalam arti tidak terlalu jauh perbedaannya. Berdasarkan dari pengamatan yang saya lakukan, AP dengan daya yang paling kuat adalah polines_smartcampus_86 pada Tampilan InSSIDer 2,4 GHz Channel dengan RSSI -34 dB dan yang paling lemah adalah TP-LINK_F105E4 dengan RSSI -85 dB
Tampilan InSSIDer 5 GHz Channel
Analisa:
Dari capture ini dapat diketahui bahwa tidak ada AP yang menggunakan frekuensi 5 GHz. Terlihat pada panel 5GHz capture tidak ada SSID yang masuk kategori tersebut. Frekuensi 5GHz ini biasanya digunakan pada 802.11a yang notabennya memiliki max rate yang sama dengan 802.11g namun dengan pita yang lebih lebar.
2. Lokasi               : Lab. Perancangan Teknik Mesin
Hasil capture inSSIDer
Tampilan semua SSID yang terlihat
Analisa:
Dari Capture ini kita ketahui berdasarkan hasil pengamatan pada insider, jumlah AP yang dapat ditangkap inSSIDer yaitu ada 28 AP.
Tampilan InSSIDer 2,4 GHz Channel
Analisa:
Daya sinyal masing – masing AP selalu berubah – ubah secara statis dalam arti tidak terlalu jauh perbedaannya. Berdasarkan dari pengamatan yang saya lakukan, pada Tampilan InSSIDer 2,4 GHz Channel AP dengan daya yang paling kuat adalah Polines_SmartCampus_71 dengan RSSI -61 dB dan yang paling lemah adalah Smartfren dengan RSSI -93 dB.
Tampilan InSSIDer 5 GHz Channel
Analisa:
Dari capture ini dapat diketahui bahwa tidak ada AP yang menggunakan frekuensi 5 GHz. Terlihat pada panel 5GHz capture tidak ada SSID yang masuk kategori tersebut. Frekuensi 5GHz ini biasanya digunakan pada 802.11a yang notabennya memiliki max rate yang sama dengan 802.11g namun dengan pita yang lebih lebar
Kesimpulan Keseluruhan :
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, diketahui bahwa AccessPoint yang terdaftar di Polines ada 22. Tetapi inSSIDer tidak hany menangkap SSID yang terdaftar di Polines tetapi juga menangkap SSID yang terpancar dari modem. Dari AP tersebut dapat diketahui semakin baik sinyal maka nilai RSSI akan semakin lebih sedikit atau mendekati 0 db.
Besarnya kuat sinyal juga di pengaruhi oleh jarak. Semakin letak kita dekat dengan letak Access Point, maka sinyal yang kita tangkap lebih kuat disbanding letak yang lebih jauh dari Access Point.Time Graph pada InSSIDer merupakan fitur yang menampilkan grafik dari amplitude setiap detik. Pada Time Graph diketahui bahwa kuat sinyal AP tidak selalui sama dan selalu berubah-ubah. InSSIDer juga dapat menampilkan besarnya bandwidth di Polines. Pembagian jaringan yang ada di Polines merata untuk setiap AP.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI