Mohon tunggu...
Khanan Yusuf
Khanan Yusuf Mohon Tunggu... freelance writer

perpaduan antara bidadari, astronot dan film india, data dan empati, antara rapat dan rebahan, antara policy brief dan lontong ndekem dari Pemalang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebuah Film Cinta Waktu dan Takdir yang yak terhindarkan

23 Juli 2025   13:39 Diperbarui: 23 Juli 2025   13:39 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://media.suara.com/

a. Sore melihat Jonathan bersama Elsa di toko gaun pengantin.

Adegan ini sederhana. Tidak ada dialog yang berlebihan, tidak ada musik dramatis yang terlalu menonjol. Tapi tatapan mata Sore---campuran antara rasa sakit, cemburu, dan kesadaran akan realitas---menyampaikan lebih banyak daripada ribuan kata.

b. Jonathan melihat foto ayahnya bersama anak kecil.

Ini adalah momen yang mengaduk emosi saya. Saya tidak tahu kenapa dada terasa sesak ketika adegan ini muncul. Mungkin karena film ini menyentuh tema tentang kehilangan, tentang hubungan antar generasi, dan tentang bagaimana kenangan bisa menjadi belenggu waktu.

Kedua adegan ini memperlihatkan kekuatan storytelling dalam SORE. Film ini tidak hanya bercerita, tapi menggiring penonton untuk ikut merasakan sakit, rindu, dan keinginan untuk memperbaiki masa lalu.

3. Karakter Waktu yang Tak Kasat Mata

Bagi saya, film ini bukan hanya tentang Sore dan Jonathan. Waktu adalah karakter utama yang tak terlihat.

Sore adalah simbol manusia yang ingin melawan takdir. Jonathan adalah representasi dari realitas masa kini---apa adanya. Sedangkan Waktu? Ia adalah penguasa panggung yang diam namun menentukan segalanya. bagaimana ketika sore terus memaksakan kehendaknya, maka waktu akan menolaknya, sampai ada adegan dimans jonathan merasa sore sangat terburu buru untuk memnemui ayahnya, bagaimana sore merasakan bahwa waktu tidak akan merestui tindakannya yang memaksakan untuk melawannya. sampai akhirnya waktu dan sore seolah berdamai ketika sore sudah ikhlas dan berkata "aku istrimu selamanya"

Film ini mengajarkan kita bahwa Waktu adalah kekuatan yang tidak bisa dinegosiasikan. Kita mungkin bisa menyesali masa lalu, merindukan momen yang hilang, atau berharap bisa mengubah nasib. Tapi Waktu berjalan dengan caranya sendiri. Ia kejam namun juga adil, mengajarkan kita untuk menerima, bukan melawan.

4. Aurora dan Artik: Simbolisme Waktu Tanpa Batas

Ketika Sore memutuskan untuk pergi ke Artik, ia bukan sekadar mencari Jonathan. Artik digambarkan sebagai tempat tanpa batasan waktu tempat di mana dimensi masa lalu dan masa depan bertemu. Aurora yang muncul di langit Artik menjadi simbol pertemuan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun