Mohon tunggu...
Khairul Anwar
Khairul Anwar Mohon Tunggu... Penulis - Warga Bumi

Penikmat Teh Anget di Pagi Hari

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Surat Terbuka untuk Mahasiswa (Baru) yang Hobinya Rebahan

21 Agustus 2022   10:33 Diperbarui: 21 Agustus 2022   10:40 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dear Mahasiswa (Baru)...

Menjadi mahasiswa merupakan sebuah anugrah yang tidak semua orang bisa mendapatkannya. Orang-orang di luar sana tentu banyak yang tak seberuntung kita. Ketika kita bisa mengenyam pendidikan hingga level perguruan tinggi. Mereka yang berada di bawah garis kemiskinan tak bisa mendapatkan akses pendidikan yang tinggi.  

Maka dari itu, kita sebagai kaum yang katanya "mahasiswa" wajib selalu bersyukur atas apa yang sudah Allah berikan pada kita. Kita tak mungkin bisa berada di bangku perkuliahan tanpa seizin Allah dan tanpa ridha orang tua. Karena orang tua punya peran penting dalam membesarkan hingga memberikan biaya pendidikan bagi anaknya.

Bagi kamu yang kini sedang menikmati bangku kuliah, pliss, jangan sia-siakan kesempatan yang sudah kamu dapet. Sebab, kesempatan bisa saja nggak dateng dua kali. Kamu yang kuliah dengan biaya dari orang tua, atau biaya sendiri, atau dapet beasiswa, harus bisa maksimal kuliahnya. Sekali lagi saya katakan, nggak semua orang bisa dapat kesempatan "makan" bangku kuliah.

Kamu yang sudah melangkah sampai sejauh ini, gunakanlah waktumu selama menjadi mahasiswa dengan sebaik-baiknya. Nah terus caranya gimana? Ok pertanyaan ini nggak perlu ditanyakan ke saya, karena saya sendiri malas untuk menjawabnya. Ya bukannya apa-apa, karena saya sendiri sering minta bantuan sama mbah google.

Kamu bisa cari jawabannya itu di mbah google. Saya yakin mbah google punya banyak pilihan jawaban kok, tinggal kamu mau pilih yang mana. Kamu tinggal ketik kata kunci "tips jadi mahasiswa yang baik", "cara menggunakan waktu yang baik saat kuliah", atau "bagaimana seharusnya jadi seorang mahasiswa". Ok, sampai di sini paham? saya kira sudah paham lah ya. Orang sudah jadi mahasiswa kok. Iye kan?

Btw, ngomongin tentang mahasiswa, saya jadi kepengen ngebahas tentang kaum intelektual yang disebut-sebut sebagai generasi penerus bangsa ini. Hah? generasi penerus bangsa? nggak salah tuh? generasi penerus bangsa kok hobinya rebahan, hobinya nggak mau belajar, nggak mau baca buku, hobinya cuma scroll status whatsApp, dll.

Memang tak dapat dimungkiri bahwa di zaman sekarang, status "kaum rebahan" ini sangat melekat pada diri mahasiswa. Tentu ada banyak faktor yang mempengaruhinya. Bisa karena si orang itu malas untuk belajar, nggak tau caranya manfaatin waktu, bingung mau beraktivitas apa akhirnya milih rebahan, atau memang sedari lahir sudah punya prinsip 'hidup segan mati tak mau'.

Artikel ini ditulis bukan bermaksud untuk mengejek mahasiswa yang hobinya rebahan. Tapi lebih kepada memberikan masukan agar si mahasiswa yang sukanya rebahan itu bisa sedikit mengubah gaya hidupnya. Jadi bagi kamu yang ngerasa "mahasiswa rebahan", maaf aje ya kalau tulisan ini bikin mood kamu berantakan. Semoga dengan tulisan ini bisa mencerahkan kehidupan mu ya. Aamiin.

Saya pernah mendengar pepatah "hidupmu yang sekarang merupakan cerminan kehidupanmu yang akan datang". Ya, konsep kalimat ini seharusnya bisa dipakai oleh mahasiswa zaman sekarang. Memang, tidak semua mahasiswa hobinya rebahan. Tapi saya yakin sekali, bahwa banyak juga mahasiswa yang suka menghabiskan waktunya dengan bersantai-santai ria, tiduran nggak inget waktu, males belajar, males membaca buku dan lain sebagainya.

Menjadi kaum rebahan memang sebuah pilihan dalam hidup. Dan itu sah-sah saja dilakukan. Tidak ada yang melarangnya. Siapa juga yang mau melarang. Orang itu adalah hak mu sendiri. Tapi kamu harus inget, bahwa statusmu adalah seorang mahasiswa. Ingat Mahasiswa! Sosok yang katanya sebagai agen perubahan, penerus bangsa, dan pengontrol sosial.

Status mahasiswa rebahan ini mungkin bisa digolongkan kepada tipologi mahasiswa apatis dan hedonis. Tipe mahasiswa apatis merupakan mahasiswa yang nggak peduli dengan lingkungan di sekitarnya. Tipe ini juga dapat dikatakan mahasiswa yang hanya mementingkan kepentingannya sendiri. Sementara hedonis, adalah tipe mahasiswa yang kerjaannya kebanyakan hanya diisi dengan kegiatan foya-foya, keluyuran dan menghamburkan uang tanpa tujuan yang jelas.

Lantas bagaimana biar kita nggak disebut sebagai mahasiswa rebahan? Pertanyaan ini sebenarnya bisa kamu cari jawabannya di mbah google. Tapi nggak usah. Saya tahu kalian adalah orang yang sibuk mengerjakan tugas, misalnya, jadi mana sempat mencari tahu jawaban akan pertanyaan tersebut.  Jadi biar saya saja yang memberikan jawabannya.

Jadi begini, menjadi seorang mahasiswa, kamu harus ingat lima hal ini, yakni orang tua, keluarga, masa depan (jodoh & karier), diri sendiri, dan uang. Kalau kamu nggak bisa memanfaatkan waktumu dengan baik selama kuliah, misalnya jarang masuk kelas, jarang belajar, sukanya keluyuran,  nongkrong-nongkrong nggak jelas, di rumah sering rebahan telponan sama ayang, maka itu sama saja kamu nggak menghargai perjuangan orang tua yang sudah membiayai kuliahnya kamu.

Kemudian, kamu harus ingat keluarga. Keluarga yang mengharapkan mu untuk menjadi pribadi yang sukses pasti punya harapan lebih kepada kamu. Kalau kamunya hobi rebahan, gimana caranya mau banggain keluarga? Selanjutnya jodoh dan karir, nah ini yang penting. Lamanya waktu kamu kuliah sedikit akan mempengaruhi perihal jodoh dan karir mu ke depan. Bukan begitu bestie?

Selanjutnya perlu mengingat diri sendiri. Jangan sampai kamu terjebak dengan kenyamanan duniawi hingga akhirnya lupa akan tugas dan kewajiban mu. Dan yang terakhir adalah kamu harus ingat uang. Sebab, uang tidak didapatkan secara instan. Tapi butuh perjuangan keras. Bagi kamu yang bisa membiayai kuliah sendiri, atau kamu yang mendapat beasiswa, juga perlu diimbangi dengan performa intelektualitas mu.

Jangan mentang-mentang kamu bisa bayar kuliah sendiri, kamu dengan seenaknya nggak mau belajar, dsb, sehingga membuat masa study mu akhirnya molor. Kalau masa study mu molor, sama saja kamu membuang-buang uang. Sebab uang yang tadinya bisa dipakai untuk keperluan yang lain, mau nggak mau harus dipakai lagi buat bayar UKT.

Selain mengingat kelima hal tersebut, kamu juga harus meningkatkan kualitas diri. Misalnya, belajar yang tekun, gemar baca buku, ikut organisasi, diskusi, ikut event, dan lain-lain. Saya nggak memaksa kamu buat jadi aktivis, tapi bagaimana kamu bisa memanfaatkan waktu saat studi di perguruan tinggi dengan sebaik mungkin.

Intinya sih, jangan terlalu banyak rebahan, rebahan secukupnya saja, misalnya karena kamu capek sebab tugas seabrek. Bila perlu self healing ke tempat wisata atau nongkrong di cafe, tapi tentu tugas kuliah harus tetap dikerjakan. Bagi yang kuliah sambil bekerja, lanjutkan! Karena itu merupakan sebuah pencapaian istimewa. Tapi ingat! Mahasiswa punya tanggung jawab sosial lho ya.

Bagi saya, kuliah bukan hanya sekadar untuk mendapatkan selembar ijazah, tapi bagaimana kita bisa mengubah diri kita menjadi lebih baik, dan bagaimana kita menerapkan nilai-nilai perjuangan dalam kehidupan sehari-hari. Jangan jadi mahasiswa yang klemar-klemer, nggak punya gairah, tapi jadilah mahasiswa yang penuh semangat, nggak gampang nyerah! Nah, pilihannya sekarang adalah, mau jadi mahasiswa rebahan atau yang membawa perubahan?

Tulisan ini pernah tayang di Kotomono.co

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun